IMAM/EKSPRES |
Keprihatinan itulah yang membuat Rizal Al Khafid (27) merintis komunitas menggambar di Kabupaten Kebumen. Berawal dari diri sendiri dia mengajak anak-anak Kebumen yang suka menggambar. Tujuannya agar mereka mempunyai teman saat mengambar. “Awalnya sendirian kalau sekarang sudah ada 10 orang yang bergabung,” jelasnya kepada kebumenekspres.com, baru lalu.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah menggambar ilustrasi, desain grafis dan sketsa. Menurutnya yang paling penting dalam latihan menggambar adalah menemukan basic sketsa. Pasalnya setiap orang pasti mempunyai sketsa gambar masing-masing. Dan jika seorang pelukis tidak mempelajari hal itu, sebagus apapun karyanya pasti mencontek milik orang lain.
“Kalau cuma menggambar mungkin banyak yang bisa. Tapi yang saya inginkan adalah setiap anggota mempunyai karakter masing-masing dalam lukisannya,” paparnya.
Meski baru berumur satu tahun, komunitas menggambar Kebumen sudah rutin melaksanakan kegiatan belajar menggambar. Bukan hanya itu komunitas ini juga bersedia memberi pelajaran menggambar kepada siapa saja secara gratis. “Kalau mau belajar setiap hari Minggu di Alun-alun Kebumen pada kegiatan Car Free Day,” ucapnya.
Rizal Al Khafid menambahkan, hasil lukisan para anggotanya, akan ditawarkan kepada pihak Clothing Brand. Sistemnya gambar akan dijual sepenuhnya atau dengan sistem royalti. Kendati sangat menguntungkan, namun bukan itu tujuan utama dari terbentuknya komunitas menggambar. “Kita lebih fokus pada edukasi. Kalau karya kita memang layak jual pasti nantinya akan dicari orang,” paparnya.
Meyikapi aksi vandalisme yang sedang marak tejadi, Rizal hanya berpesan bahwa seni merupakan sesuatu yang mulia dan penuh keindahan. Maka dari itu, jangan jadikan seni sebagai pengrusak suasana. Menurutnya jika ingin berkarya berusahalah dengan baik dan tekun.“Karya tidak harus ilegal,” tuturnya. (mam)