• Berita Terkini

    Selasa, 01 September 2015

    drg Hanung Plt Direktur RSUD dr Goeteng Taroenadibrata



    ADITYA/RADMAS
    PURBALINGGA - Pergantian pucuk kepemimpinan terjadi di RSUD dr Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, kemarin (31/8). Penjabat (pj) Bupati Purbalinga Drs Budi Wibowo MSi, resmi mengangkat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata kepada drg Hanung Wikantono dari Plt sebelumnya dr Jusi Febrianto MPH.
     
    Drg Hanung Wikantono MPPM diangkat menjadi Plt Direktur RSUD R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga sesuai Surat Perintah Bupati Purbalingga Nomor 821.2/6723/PLT/2015 tanggal 31 Agustus 2015. Selain menjadi Plt Direktur RSUD, Hanung Wikantono juga masih menjabat sebagai Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP).

    Posisinya sebagai Plt Direktur RSUD akan dijalani hingga ditetapkan direktur RSUD yang definitive atau ada penetapan Plt Direktur RSUD lainnya. Sementara Plt Direktur RSUD yang lama, dr Jusi Febrianto MPH selanjutnya kembali  pada  jabatan sebagai Kepala Bidang Diklat dan Rekam Medik pada RSUD Goeteng Taroenadibrata.

    Jusi Febrianto diangkat menjadi Plt Direktur RSUD sejak Maret 2014 ketika direktur RSUD dr Nonot Mulyono dipercaya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga.

    Dalam sambutannya, Pj Bupati Purbalingga Drs Budi Wibowo MSi mengatakan, jajaran manajemen dan seluruh karyawan RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga diminta berlomba-lomba meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

    Apalagi sejumlah tantangan sudah menghadang seperti adaptasi penerapan system Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan akreditasi KARS versi terbaru. Termasuk meningkatkan kelas rumah sakit yang sejak 1983 tetap bertengger di kelas C.

    “Diperlukan penguatan tim manajemen RSUD. Dan Plt direktur yang baru diharapkan menambah kekuatan manajemen RSUD Goeteng dalam menghadapi tantangan yang ada,” ujarnya.
    Menurut Budi Wibowo, tantangan lainnya yang harus dijawab oleh jajaran kesehatan di tingkat kabupaten diantaranya juga mengupayakan secara maksimal agar kematian ibu melahirkan bisa turun. Di  tingkat provinsi Jawa Tengah, menurut Budi, perwajahan pelayanan kesehatan secara umum di masih belum  bagus sekali, termasuk masih tingginya angka kematian ibu melahirkan.

    “Selain sosialisasi yang harus ditingkatkan, semua rumah sakit juga harus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan. Termasuk pelayanan kesehatan ditingkat komunitas seperti Puskesmas dan rumah sakit rujukan yang ada di tingkat kabupaten,” jelasnya.

    Secara khusus, dia meminta seluruh karyawan untuk meningkatkan derajat kesehatan masing-masing pernonal. Karena jika seorang pelayan kesehatan tetapi derajat kesehatannya tidak prima, maka itu akan menjadi persoalan yang sangat besar.

    Dia juga berharap agar kualitas tenaga dokter yang ada di RSUD Goeteng Taroenadibrata terus ditingkatkan. Bagi dokter spesialis dapat memanfaatkan peluang untuk mengambil S3 dan bagi dokter-dokter lainnya dapat ditingkatkan menjadi dokter spesialis.  “Saat ini baru ada 21 dokter spesialis. Kalau bisa nanti ditingkatkan supaya kualitas pelayanan kepada masyarakat dapat lebih baik lagi,” katanya. (tya/opl)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top