 |
| MUHAMMAD HADIYAN1/RADARPEKALONGAN |
harga ayam ini berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat terhadap salah satu bahan kebutuhan protein tersebut.
Berdasarkan pantauan Radar Pekalongan, Rabu (19/8), kenaikan harga daging ayam di Kabupaten Pekalongan mencapai Rp 8 ribu sampai Rp 9 ribu per kilogram. Seperti yang
terjadi di Pasar Wiradesa. Di pasar ini, kenaikan harga daging ayam cukup signifikan.
Salah seorang pedagang daging ayam di pasar setempat, Amin (40), mengungkapkan, kenaikan tersebut sudah terjadi sejak dua pekan lalu. "Naiknya harga ayam potong ini
sudah sekitar dua minggu lalu. Bahkan, sebelum harga sapi naik, harga daging ayam sudah naik duluan," katanya, kemarin.
Dipaparkan, harga daging ayam di los dagangannya kini berkisar antara Rp 38ribu hingga Rp 39 ribu setiap kilogramnya. Naik Rp 8 ribu sampai Rp 9 ribu bila dibanding
harga sebelumnya yang hanya kisaran Rp 27ribu sampai Rp 28ribu setiap kilogramnya.
"Jadi kenaikannya sekitar 20%," jelasnya.
Kenaikan harga daging ayam itu, juga berimbas pada pendapatannya sehari-hari. Sebab, kini pembeli daging ayam juga berkurang.
"Pembeli makin sepi, sehingga omset saya juga menurunan. Biasanya sehari laku antara 70-80Kg. Sekarang setiap hari hanya hampir 50 Kg," paparnya.
Para pedagang berharap, harga daging ayam bisa kembali stabil. Sehingga omset mereka bisa kembali meningkat.
Hal sama juga diungkapkan pedagang daging ayam di Pasar Induk Kajen, Aisyah (51). Ia mengatakan, terjadi kenaikan daging ayam sejak dua pekan terakhir. Kenaikan ini
berimbas pada menurunnya omzet pendapatan dia.
"Banyak pelanggan saya yang protes dengan harga sekarang yang mencapai Rp 38 ribu per kilogram," tandasnya. (yan)
