• Berita Terkini

    Kamis, 06 Agustus 2015

    Puluhan Sopir Truk Wonosari "Insyaf", ini Bentuk Paguyuban

    ISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) -Desa Wonosari Kecamatan Kebumen, khususnya di Dukuh Wonoresik, boleh disebut sebagai kampungnya para sopir truk. Bagaimana tidak. Hampir seluruh pria di wilayah itu berpofesi sopir yang merupakan warisan dari para generasi pendahulunya.

    Mereka tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di Jakarta. Salah satunya di kawasan pelabuhan Tanjung priok Jakarta Utara. Sekitar 35 warga Desa Wonosari menjadi sopir truk mengangkut barang-barang dari perusahaan untuk dibawa ke pelabuhan Tanjungpriok yang selanjutnya diekspor.

    Hidup di daerah pelabuhan membuat para pria itu juga terbiasa dengan kehidupan keras. Tak jarang mereka berkonflik dengan warga setempat atau sesama sopir, apalagi ketika ada keramaian seperti pertunjukan dangdut dan lain-lain. Agar tidak berlanjut dan kebablasan, akhirnya, mereka bersepakat membentuk paguyuban yang diberi nama Paguyuban Sopir Truk Tanjung Priok Al Hidayah.

    Menurut Ketua Paguyuban Sopir Truk Tanjung Priok Al Hidayah, Paryono (50), paguyuban itu bertujuan mengajak para sopir truk meninggalkan gaya hidup negatif seperti tawuran, mengonsumsi minuman keras dan mengajak anggotanya untuk lebih dekat dengan kehidupan beragama. Sejak terbentuk pada awal tahun 2015 lalu, anggotanya terus bertambah.

    "Paguyuban ini mendapat sambutan bagus dari rekan-rekan kami sesama sopir. Kini anggotanya sudah sekitar 70 an dan tak hanya berasal dari Desa Wonosari. Banyak juga dari sesama perantauan yang mencari makan di Jakarta," katanya.

    Dengan paguyuban, mereka rutin menggelar acara bersama-sama. Selain arisan rutin, setiap musim lebaran mereka juga menggelar mudik bersama. Seperti lebaran kemarin, mereka bersama-sama pulang ke Kebumen. "Di kampung halaman, kami menggelar acara sialturahmi dengan warga sekitar dan melakukan bakti sosial bagi-bagi sembako," kata   Paryono .(cah)




    Berita Terbaru :


    Scroll to Top