agus/radmas |
Salah satu warga setempat, Khaerul Utomo (35) menjelaskan, sebelum jalan utama Purwokerto-Ajibarang berlubang, jalan tersebut ambles. Hal itu disebabkan karena dibawahnya terdapat saluran air.
"Sebelumnya jalan ambles kemudian berlubang. Banyak pengendara motor yang jatuh sampai akhirnya warga memasang pohon pisang sebagai tanda peringatan kepada pengguna jalan supaya lebih hati-hati,"jelasnya.
Menurut Khaerul, amblesnya jalan diduga karena pondasi saluran air ambles yang berakibat pada amblesnya jalan di sebelah utara atau dari arah Ajibarang. Amblesnya jalan sudah sekitar enam bulan yang lalu sedangkan muncul lubang baru sekitar empat hari terakhir.
"Kalau pengguna jalan yang jarang melintas di jalur Lesmana akan terjebak dan kaget. Karena letaknya tepat di bagian tepi badan jalan. Apalagi kalau dari arah Purwokerto ada kendaraan yang akan mendahului, kendaraan dari arah Ajibarang pasti akan menepi dan pengendara akan kaget,"jelasnya.
Dengan kondisi jalan yang rusak, ia beerharap pemerintah melalui dinas terkait segera memperbaiki jalan berlubang dan ambles di Ajibarang. Menurutnya, jika tidak segera diperbaiki kerusakan akan bertambah parah.
"Kami berharap segera diperbaiki sebelum kerusakan bertambah parah dan sampai ada korban jiwa. Terlebih jalur tersebut merupakan jalur ramai setiap harinya,"harapnya.
Sementara itu, Kaposlantas Ajibarang Aiptu Miswanto mengatakan, jalur Ajibarang-Purwokerto masuk desa Lesmana merupakan jalur rawan lakalantas. Terlebih dengan titik jalan yang rusak, dihimbau kepada pengguna jalan untuk tetap waspada.
"Ada satu titik jalan yang rusak akibat ambles dan berlubang, sudah ditanam pohon oleh warga sebagai tanda peringatan. Pengguna jalan harus tetap waspada,"jelasnya. (gus)