• Berita Terkini

    Jumat, 07 Agustus 2015

    Jembatan Gantung di Banjarnegara ini Dirusak Pemuda Mabuk

    BANJARNEGARA - Kondisi jembatan gantung yang ada di Desa Karangkemiri Kecamatan Wanadadi memperihatinkan. Pasalnya, alas jembatan gantung yang
    terbuat dari kayu ini patah. Sehingga menyebabkan alas jembatan berlubang dan berbahaya dilewati.

    Padahal jembatan gantung ini merupakan akses vital bagi warga setempat. Sehingga selalu ramaisiang dan malam. Tidak hanya satu jembatan saja yang rusak. Namun di Desa Karangkemiri terdapat dua jembatan gantung yang kondisinya sama-sama berlubang, jembatan gantung yang menghubungkan Slepa - Karangkemiri (membelah
    Sungai Kandangwangi) dan jembatan gantung yang menghubungkan Rengrang dengan Slepa (membelah Sungai Lumajang).

    Slamet Sugeng, warga RT 4 RW 4 Dusun II Slepa Karangkemiri mengatakan jembatan tersebut dibangun sejak tahun 1987 lalu. Dikatakannya alas yang terbuat dari kayu ini sudah beberapa kali diganti. "Kalau besinya belum pernah diganti," ungkapnya, Kamis (6/8/2015).

    Dia yang berjualan di dekat pondasi jembatan mengaku jembatan tersebut seringkali dirusak oleh pemuda yang mabok. "Saya sering lihat jembatan dirusak, tapi saya takut mengingatkan," kata dia.

    Menurut dia, rombongan pemuda mabok yang bukan warga setempat ini biasanya terdiri dari tiga atau empat orang. Sedangkan warga setempat menurutnya tidak mungkin merusak jembatan karena merasa terbantu dengan keberadaan jembatan gantung ini.

    Dikatakannya, jembatan gantung ini menyingkat jarak tempuh sekitar dua kilometer bagi warga yang ingin menuju ke Wanadadi maupun ke Banjarmangu dibandingkan melalui Desa Kandangwangi. Jembatan yang bolong ini membahayakan warga, terutama kaum lansia maupun orang yang penglihatannya tidak jelas. "Sebab bisa terperosok. Ada warga sini yang terperosok," kata dia.

    Terlebih pada malam hari yang kondisinya gelap gulita lantaran tidak ada penerangan di kedua jembatan gantung yang masing-masing bentangnya sekitar 100 meter ini.
    Daryanto, warga RT 4 RW 3 Dusun Slepa Karangkemiri mengatakan bila melewati jembatan gantung ini akan bergoyang. Sehingga pengendara sepeda motor dilarang melintas secara bersamaan. Sekali jalan, pejalan kaki yang melintas di atas jembatan maksimal 10 orang. Sedangkan sepeda motor yang melintas di atas jembatan gantung paling banyak dua buah secara bergantian. (drn/nun)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top