BOYOLALI – Pascakebakaran hutan Gunung Merbabu, masyarakat diimbau tidak perlu khawatir. Sebab, upaya tim gabungaan telah berhasil memadamkan api di puncak Gunung Merbabu, kemarin petang (22/8). Meski medan berat dan kondisi cuaca tidak menentu, tetapi berkat kerja sama antartim relawan, telah berhasil memadamkan kobaran api. Dengan demikian, operasi pemadaman secara resmi ditutup.
Komandan SAR Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo menyatakan, saat ini operasi pemadaman di Gunung Merbabu ditutup. Sebab sudah tidak ada kobaran api di puncak. ”Api sudah berhasil dipadamkan tim gabungan,” ujar dia.
Kebakaran yang terjadi di Gunung Merbabu menghanguskan 300 hektare lahan Saat ini kebakaran tinggal sekitar 2 persen, yakni berupaa asap-asap sisa kebakaran. ”Untuk itu tim kami tarik turun, karena hanya asap sisa pembakaran saja yang ada di atas,” jelasnya.
Meski demikian, dia tetap waspada dengan api yang tiba-tiba datang lagi. ”Ya kami tetep waspada akan ancaman api yang tiba-tiba melalap kembali. Untuk itu kami masih akan tetap siaga memantau kondisi Gunung Merbabu," ujar dia.
Sementara itu, kebakaran hutan di Dusun Gunung Wiyu, Desa Sejati dan Desa Platarejo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, sudah padam kemarin (22/8). Meski sempat terbakar hebat hingga Jumat malam (21/8), namun api tidak merembet ke perkampungan warga. Padahal, antara hutan dengan perkampungan hanya berjarak 400 meter.
Suyatno, warga Desa Sejati, Kecamatan Giriwoyo mengatakan, kebakaran hutan di Gunung Wiyu sudah padam. Namun, dirinya tidak tahu betul waktu padam. ”Sudah padam Mas, sudah tidak terlihat asap. Jam berapa padamnya saya tidak tahu pasti, bangun tidur tadi pukul 5.00 sudah tidak terlihat asap,” katanya via sambungan telepon.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan, kebakaran hutan melanda Petak Ngampuan Platarejo dan Petak Gebang Tirtosworo. Kedua petak ini di lokasi Dusun Gunung Wiyu, Desa Sejati dan Desa Platarejo, Kecamatan Giriwoyo.
Jenis tanaman yang berada di dalam hutan, yakni jenis pohon jati dan sono keling. ”Status hutan milik negara dan sebagian hutan rakyat, kejadian sejak kemarin Jumat (21/8) pukul 12.00,” terang Bambang.
Menurut dia, hingga kini tinggal titik-titik asap yang masih terlihat. Sedangkan asap yang masih terlihat dengan luasan sekitar 9-10 hektare. ”Lokasi dengan permukiman masih sekitar 400-500 meter. Arah api menuju atas atau pegunungan, sehingga tidak ke arah permukiman warga," paparnya.
Saat ini pihak BPBD berkoordinasi dengan kepala desa (kades), camat dan muspika setempat untuk menggerakan warga untuk antisipasi kebaran susulan. Selain itu juga koordinasi dengan Perhutani untuk menerjunkan personel. ”Kami upayakan untuk mengendalikan kebakaran agar tidak meluas,” tegas Bambang.
Langkah selanjutnya, pihak BPBD memberi arahan untuk melokalisasi penyebaran api agar tidak mendekati permukiman warga. Lantas mengimbau warga agar hati-hati dalam menggunakan api agar kejadian tidak terulang kembali. (wid/kwl/un)
Komandan SAR Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo menyatakan, saat ini operasi pemadaman di Gunung Merbabu ditutup. Sebab sudah tidak ada kobaran api di puncak. ”Api sudah berhasil dipadamkan tim gabungan,” ujar dia.
Kebakaran yang terjadi di Gunung Merbabu menghanguskan 300 hektare lahan Saat ini kebakaran tinggal sekitar 2 persen, yakni berupaa asap-asap sisa kebakaran. ”Untuk itu tim kami tarik turun, karena hanya asap sisa pembakaran saja yang ada di atas,” jelasnya.
Meski demikian, dia tetap waspada dengan api yang tiba-tiba datang lagi. ”Ya kami tetep waspada akan ancaman api yang tiba-tiba melalap kembali. Untuk itu kami masih akan tetap siaga memantau kondisi Gunung Merbabu," ujar dia.
Sementara itu, kebakaran hutan di Dusun Gunung Wiyu, Desa Sejati dan Desa Platarejo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, sudah padam kemarin (22/8). Meski sempat terbakar hebat hingga Jumat malam (21/8), namun api tidak merembet ke perkampungan warga. Padahal, antara hutan dengan perkampungan hanya berjarak 400 meter.
Suyatno, warga Desa Sejati, Kecamatan Giriwoyo mengatakan, kebakaran hutan di Gunung Wiyu sudah padam. Namun, dirinya tidak tahu betul waktu padam. ”Sudah padam Mas, sudah tidak terlihat asap. Jam berapa padamnya saya tidak tahu pasti, bangun tidur tadi pukul 5.00 sudah tidak terlihat asap,” katanya via sambungan telepon.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan, kebakaran hutan melanda Petak Ngampuan Platarejo dan Petak Gebang Tirtosworo. Kedua petak ini di lokasi Dusun Gunung Wiyu, Desa Sejati dan Desa Platarejo, Kecamatan Giriwoyo.
Jenis tanaman yang berada di dalam hutan, yakni jenis pohon jati dan sono keling. ”Status hutan milik negara dan sebagian hutan rakyat, kejadian sejak kemarin Jumat (21/8) pukul 12.00,” terang Bambang.
Menurut dia, hingga kini tinggal titik-titik asap yang masih terlihat. Sedangkan asap yang masih terlihat dengan luasan sekitar 9-10 hektare. ”Lokasi dengan permukiman masih sekitar 400-500 meter. Arah api menuju atas atau pegunungan, sehingga tidak ke arah permukiman warga," paparnya.
Saat ini pihak BPBD berkoordinasi dengan kepala desa (kades), camat dan muspika setempat untuk menggerakan warga untuk antisipasi kebaran susulan. Selain itu juga koordinasi dengan Perhutani untuk menerjunkan personel. ”Kami upayakan untuk mengendalikan kebakaran agar tidak meluas,” tegas Bambang.
Langkah selanjutnya, pihak BPBD memberi arahan untuk melokalisasi penyebaran api agar tidak mendekati permukiman warga. Lantas mengimbau warga agar hati-hati dalam menggunakan api agar kejadian tidak terulang kembali. (wid/kwl/un)