SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Salah satu desa baru yang mengalami kekeringan adalah Desa Condongcampur, Kecamatan Sruweng. Di desa yang terletak di wilayah pegunungan utara Sruweng itu, baru tahun ini benar-benar krisis air bersih. Setidaknya 72 kepala keluarga yang tersebar di dua RT, sangat merasakan dampak kekeringan tersebut.
Kepala Desa Condongcampur Dalalil, mengatakan dua RT yang mengalami kesulitan air bersih, yaitu RT 02 RW 03 terdapat 32 kepala Keluarga. Serta di RT 03 RW 03, sekitar 40 kepala keluarga yang kekerungan air bersih. Sehingga total ada 72 kepala keluarga menjadi korban kekeringan.
"Sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Tapi kami memang belum pernah mendapatkan bantuan droping air bersih," kata Dalail, saat menerima kunjungan Pj Bupati Kebumen M Arief Irwanto, memantau lokasi kekeringan, Kamis (20/8/2015)
Kekeringan hingga kesulitan air bersih di Desa Condongcampur baru pertama kali terjadi. Pada musim kemarau tahun lalu, wilayah tersebut tidak mengalami kesulitan seperti saat ini. "Tahun lalu kami tidak mengalami kesulitan air. Ya baru saat ini kami kekeringan,” ungkapnya kepada kebumenekspres.com.
Sementara itu, ditengah kunjungannya di Desa Condongcampur, Penjabat (Pj) Bupati Kebumen M Arief Irwanto berjanji akan mengirimkan bantuan air bersih ke desa tersebut pada hari Jumat, hari ini.
Dijelaskan, kini ada penambahan daerah yang kembali mengalami kekeringan. “Awalnya data menunjukkan 82 desa alami kekeringan. Kini sudah mencapai 87 desa yang mengalami kekeringan dan sangat membutuhkan air bersih,” papar Arief. (ori)