PURWOREJO--Sejumlah desa di tiga kecamatan menjadi kawasan kekeringan baru di Kabupaten Purworejo. Kemunculan desa tersebut semakin menambah daftar panjang daerah rawan kekeringan di Purworejo.
Hal itu seperti disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo Drs Boedi Hardjono melalui Kabid Logistik Hardoyo kepada Ekspres, Rabu (5/8/2015). "Hingga saat ini terdapat 48 desa yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Desa itu tersebar di beberapa kecamatan," kata Hardoyo.
Adapun desa-desa yang menjadi kawasan kekeringan baru itu adalah Loano, Karangrejo, Tepansari, Rimun, Kalinongko, Kaliglagah, Tridadi, Kemejing di Kecamatan Loano, Desa Bener, Kalijambe, Kamijoro, Kaliboto, Medono, Pekacangan, Karangsari di Bener serta Sawit, Borowetan dan Banyuurip di Kecamatan Banyuurip. "Bahkan beberapa desa sudah mengajukan bantuan air bersih kepada BPBD Purworejo,” tambahnya.
Akibat kekeringan Bendung Boro Kecamatan Banyuurip selama tiga bulan terakhir, ratusan hektare lahan di tiga kecamatan Purworejo terancam gagal panen. Ketiga kecamatan itu masing-masing, Banyuurip, Purwodadi dan Ngombol.
Menurut warga, debit air Bendung Boro Kecamatan Banyuurip menyusut drastis saat musim kemarau kali ini. "Debit air menurun drastis. Air kini sudah tak bisa lagi mengairi lahan persawahan. Apalagi, setelah jebol pada musim hujan kemarin hingga saat ini belum juga diperbaiki," kata Pairun, salah satu petani.
Para petani di ketiga kecamatan kini tak bisa berbuat banyak. Padahal, banyak tanaman padi yang sudah berumur satu bulan terancam puso. "Jika kekeringan terus menerus bisa dipastikan ratusan hektare bakal gagal panen," ujar Prawiro petani lain.(baj/joe/cah)
Hal itu seperti disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo Drs Boedi Hardjono melalui Kabid Logistik Hardoyo kepada Ekspres, Rabu (5/8/2015). "Hingga saat ini terdapat 48 desa yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Desa itu tersebar di beberapa kecamatan," kata Hardoyo.
Adapun desa-desa yang menjadi kawasan kekeringan baru itu adalah Loano, Karangrejo, Tepansari, Rimun, Kalinongko, Kaliglagah, Tridadi, Kemejing di Kecamatan Loano, Desa Bener, Kalijambe, Kamijoro, Kaliboto, Medono, Pekacangan, Karangsari di Bener serta Sawit, Borowetan dan Banyuurip di Kecamatan Banyuurip. "Bahkan beberapa desa sudah mengajukan bantuan air bersih kepada BPBD Purworejo,” tambahnya.
Akibat kekeringan Bendung Boro Kecamatan Banyuurip selama tiga bulan terakhir, ratusan hektare lahan di tiga kecamatan Purworejo terancam gagal panen. Ketiga kecamatan itu masing-masing, Banyuurip, Purwodadi dan Ngombol.
Menurut warga, debit air Bendung Boro Kecamatan Banyuurip menyusut drastis saat musim kemarau kali ini. "Debit air menurun drastis. Air kini sudah tak bisa lagi mengairi lahan persawahan. Apalagi, setelah jebol pada musim hujan kemarin hingga saat ini belum juga diperbaiki," kata Pairun, salah satu petani.
Para petani di ketiga kecamatan kini tak bisa berbuat banyak. Padahal, banyak tanaman padi yang sudah berumur satu bulan terancam puso. "Jika kekeringan terus menerus bisa dipastikan ratusan hektare bakal gagal panen," ujar Prawiro petani lain.(baj/joe/cah)