• Berita Terkini

    Selasa, 18 Agustus 2015

    Komunitas Stand Up Comedy Kebumen Gelar "Kedulur"

    ISTIMEWA/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-"Meski menjadi stand up comedy penghasilannya tidak jelas, bagi saya tidak apa-apa. Daripada menjadi wakil rakyat yang pekerjaannya tidak jelas," ujar Fahri, komik (komedian tunggal) dari Wonosobo yang disambut geer para penonton, yang umumnya remaja putri.

    Fahri merupakan salah satu dari sepuluh komik se-eks Karesidenan Kedu yang tampil dalam acara bertajuk "Kedulur" yang digelar Komunitas Stand Up Comedy Kebumen, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kebumen, Minggu (16/8/2015) lalu.

    Acara ini diadakan secara bergilir di antara Komunitas Stand Up Comedy Magelang, Purworejo, Wonosobo, Kebumen dan Temanggung. Setiap komunitas menampilkan dua orang komiknya, untuk memberi kesempatan kepada masing-masing anggotanya agar bisa maju dan berkembang. Sebelum di Kebumen, "Kedulur" sudah digelar di Wonosobo dan Temanggung.

    Mengawali pagelaran tersebut ditampilkan improv comedy (komedi improvisasi) oleh kolaborasi komik dari gabungan komunitas, yakni Fabio, Gilang (Magelang), Jeje (Magelang) dan Subur (Purworejo).

    Komedi improvisasi yang ditampilkan berupa adegan pendek yang dibangun dari permainan, struktur, atau ide dan didorong oleh saran penonton. Karena pertunjukan di Kebumen, maka diambil cerita tentang pabrik genteng, salah satu produk industri khas Kebumen.

    Selain kritik sosial, materi yang dibawakan para komik dalam "Kedulur" ada juga ang berupa pesan-pesan moral seperti tentang merokok. "Merokok pada awalnya hanya untuk gaya, lama-lama menjadi tak berdaya dan akhirnya tak bernyawa," ujur Kukuh, komik dari Kebumen.

    Stand up comedy yang berlangsung selama dua setengah jam ini cukup menarik ratusan penonton yang umumnya merupakan pelajar dan mahasiswa Kebumen. Selama pertunjukan tak henti-hentinya tawa penonton meledak menyambut kelucuan penampilan para komik.

    Ikut hadir menyaksikan acara tersebut dari Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Kebumen adalah Achmad Marzoeki (Dewan Pakar) beserta istri, Putut Ahmad Su’adi (Sekretaris) dan M Chabib Muslim (Bendahara).

    Sementara itu, Humas Komunitas Stand Up Comedy Kebumen, Agus Syarif, menjelaskan bahwa "Kedulur" berawal dari ide bersama lima orang yang mewakili komunitas stand up comedy di daerah masing-masing, yaitu Gilang Kecu (Magelang), Subur Waluya (Purworejo), Tongat Setiadi (Wonosobo), Agus Syarif (Kebumen) dan Irfan Ardiyanto (Temanggung).

    Melalui obrolan ringan kelima orang tersebut akhirnya muncul ide membuat pertunjukan stan up comedy dengan pengisi acaranya perwakilan dari komik-komik tiap komunitas di Kedu dan tempatnya bergilir sesuai kesiapan komunitas yang akan menjadi tuan rumah. Pertunjukannya kemudian diberi nama "Kedulur" yang merupakan akronim dari Kedu dan Sedulur. Dimaksudkan untuk membangun persaudaraaan komik se-eks Karesidenan Kedu.(ori/mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top