KUALA LUMPUR- Aksi demonstrasi warga Malaysia untuk menuntut mundur Perdana Menteri Najib Razak atas skandal keuangan yang menimpanya memang berakhir kemarin (30/8). Namun, bukan berarti Najib tidak diganggu lagi oleh para demonstran. Sebab, aksi warga yang menamakan Bersih dipastikan berlanjut.
Salah satu tokoh yang memotori aksi Bersih 4.0, Mahathir Mohamad memastikan itu saat menyambangi demonstran di Dataran Merdeka. Mantan Perdana Menteri Malaysia ke-4 yang menjabat dari 16 Juli 1981 hingga 31 Oktober 2003 itu menyampaikan perjuangan Bersih belum game over di restoran Yusoof Dan Zakhir, Pasar Seni.
"Saya menyaksikan sendiri ada presiden yang jatuh setelah didemo beberapa kali. Jadi, jangan lari dari small battle ini," ujarnya, kemarin. Dia yang datang bersama istrinya, Siti Hasmah, lantas menyebut sudah menjadi tugas rakyat untuk meyakinkan bahwa Malaysia tidak pantas dipimpin koruptor.
Jadi, dia meminta rakyat untuk tidak lagi mendukung Najib di pemerintahan saat ini. Sebagai tokoh senior, Mahathir tampak tenang saat menyampaikan permintaan itu. Termasuk, ketika menjelaskan kepada media bahwa perjuangan rakyat masih panjang karena Najib tidak akan menyerah begitu saja.
"Saya rasa dia tidak akan turun, karena kalau sudah tidak ada kekuatan dia bisa mudah masuk ke penjara," katanya. Politisi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) itu memastikan demonstrasi tetap menjadi pilihan setelah ini. Sebab, sudah tidak ada artinya lagi mengharapkan pada polisi.
"Dulu, kita bikin laporan, polisi cepat ambil tindakan. Sekarang, bikin laporan, polisi tak boleh ambil tindakan. Karena itu, saya terpaksa mengadakan demonstrasi. Ini cara terakhir," tegasnya.
Selain itu, Mahathir juga menjawab dengan gamblang pertanyaan kenapa dia tidak mendukung Najib saja. Padahal, dia dan Najib sama-sama berada dari satu partai. Alasan yang disampaikan Mahathir, apa yang dilakukan oleh Najib sudah keterlaluan. Apalagi, dia meyakini kalau skandal keuangan itu benar ada.
Mahathir yang selama press conference mengenakan topi bundar berwarna cokelat muda itu ingat betul, bagaimana dia terkejut dengan fakta yang dilihatnya. Semuanya berawal ketika dua tahun yang lalu, saat delegasi dari orang Melayu, Tionghoa, dan India datang kepada dirinya.
"Meminta saya untuk berbuat sesuatu karena tidak suka dengan gaya kepemimpinan Najib," terangnya. Fakta yang dibuka adalah, dugaan skandal keuangan dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Total ada dana USD 700 juta di rekening pribadinya. Mahathir menyebut tracking telah dilakukan secara komperehensif.
Dia juga tidak melihat lengsernya Najib menjadi hal yang buruk bagi koalisi Barisan Nasional (BN). Sebab, sebagai mayoritas di parlemen membuat pemerintahan tetap berada di tangan BN. "Tujuan kita menyingkirkan Najib saja. Kalau (BN) mau pilih orang lain, pilihlah," tambahnya.
Meski demikian, Mahathir tidak sampai melakukan orasi seperti yang dilakukannya pada Sabtu (29/8). Dia hanya melihat, lantas menuju rumah makan untuk press conference. "Aku datang ke sini untuk menunjukan solidaritas dengan masyarakat. Kami sepakat, Najib harus pergi," tutur tokoh kelahiran Alor Star, Malaysia, 20 Desember 1925 tersebut.
Di tempat yang sama, Siti Hasmah meminta agar rakyat Malaysia bersatu. Mereka tidak boleh dikotakkan oleh perbedaan sikap politik yang berujung pada gagalnya rencana penggulingan Najib. Jadi, bukan soal gerakan saat ini diinisiasi oleh Bersih, Partai Keadilan Rakyat (PKR), atau Partai Islam Se-Malaysia (PAS).
"Tapi, atas dasar kita orang Malaysia. Seperti saat mendorong kemerdekaan, itu bisa diraih saat kita semua bersatu," ujarnya. Perempuan kelahiran 12 Juli 1926 yang lebih banyak diam saat suaminya menjawab berbagai pertanyaan itu, meminta agar tidak ada kekerasan sedikitpun.
Sementara, di luar restoran itu massa yang menggunakan kaos kuning bertuliskan Bersih terus berdatangan. Rata-rata, mereka tidak datang sendiri-sendiri. Tetapi, berkelompok, bersama pacar, bahkan keluarga. Namun, tidak ada demonstran Bersih 4.0 yang membawa anak kecil di bawah umur.
Walau hujan deras sempat mengguyur pada siang sampai menjelang sore hari, para demostran tidak kehilangan semangat. Dengan kaos yang basah mereka berkumpul memenuhi kawasan Dataran Merdeka seperti di bawah rel LRT Masjid Jamek, sampai ke Central Market.
’’Hidup rakyat, bersih… bersih…,’’ teriak para demonstran setiap saat. Mereka juga sempat menyanyikan lagu Rasa Sayange, dan bergantian berorasi sampai hujan meredah. Salah satu orator, sempat mengklaim kalau jumlah demonstran kemarin menembus 300 ribuan orang.
Entah benar atau tidak, yang jelas kawasan Dataran Merdeka menjadi sangat penuh. Termasuk, penumpang LRT dari KL Sentral menuju stasiun Masjid Jamek yang dipenuhi oleh orang-orang berkaos kuning. "Saya yakin, Najib akan turun cepat atau lambat ," kata Anwar Abdallah, 32, salah satu demonstran di KL Sentral. (dim)
Salah satu tokoh yang memotori aksi Bersih 4.0, Mahathir Mohamad memastikan itu saat menyambangi demonstran di Dataran Merdeka. Mantan Perdana Menteri Malaysia ke-4 yang menjabat dari 16 Juli 1981 hingga 31 Oktober 2003 itu menyampaikan perjuangan Bersih belum game over di restoran Yusoof Dan Zakhir, Pasar Seni.
"Saya menyaksikan sendiri ada presiden yang jatuh setelah didemo beberapa kali. Jadi, jangan lari dari small battle ini," ujarnya, kemarin. Dia yang datang bersama istrinya, Siti Hasmah, lantas menyebut sudah menjadi tugas rakyat untuk meyakinkan bahwa Malaysia tidak pantas dipimpin koruptor.
Jadi, dia meminta rakyat untuk tidak lagi mendukung Najib di pemerintahan saat ini. Sebagai tokoh senior, Mahathir tampak tenang saat menyampaikan permintaan itu. Termasuk, ketika menjelaskan kepada media bahwa perjuangan rakyat masih panjang karena Najib tidak akan menyerah begitu saja.
"Saya rasa dia tidak akan turun, karena kalau sudah tidak ada kekuatan dia bisa mudah masuk ke penjara," katanya. Politisi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) itu memastikan demonstrasi tetap menjadi pilihan setelah ini. Sebab, sudah tidak ada artinya lagi mengharapkan pada polisi.
"Dulu, kita bikin laporan, polisi cepat ambil tindakan. Sekarang, bikin laporan, polisi tak boleh ambil tindakan. Karena itu, saya terpaksa mengadakan demonstrasi. Ini cara terakhir," tegasnya.
Selain itu, Mahathir juga menjawab dengan gamblang pertanyaan kenapa dia tidak mendukung Najib saja. Padahal, dia dan Najib sama-sama berada dari satu partai. Alasan yang disampaikan Mahathir, apa yang dilakukan oleh Najib sudah keterlaluan. Apalagi, dia meyakini kalau skandal keuangan itu benar ada.
Mahathir yang selama press conference mengenakan topi bundar berwarna cokelat muda itu ingat betul, bagaimana dia terkejut dengan fakta yang dilihatnya. Semuanya berawal ketika dua tahun yang lalu, saat delegasi dari orang Melayu, Tionghoa, dan India datang kepada dirinya.
"Meminta saya untuk berbuat sesuatu karena tidak suka dengan gaya kepemimpinan Najib," terangnya. Fakta yang dibuka adalah, dugaan skandal keuangan dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Total ada dana USD 700 juta di rekening pribadinya. Mahathir menyebut tracking telah dilakukan secara komperehensif.
Dia juga tidak melihat lengsernya Najib menjadi hal yang buruk bagi koalisi Barisan Nasional (BN). Sebab, sebagai mayoritas di parlemen membuat pemerintahan tetap berada di tangan BN. "Tujuan kita menyingkirkan Najib saja. Kalau (BN) mau pilih orang lain, pilihlah," tambahnya.
Meski demikian, Mahathir tidak sampai melakukan orasi seperti yang dilakukannya pada Sabtu (29/8). Dia hanya melihat, lantas menuju rumah makan untuk press conference. "Aku datang ke sini untuk menunjukan solidaritas dengan masyarakat. Kami sepakat, Najib harus pergi," tutur tokoh kelahiran Alor Star, Malaysia, 20 Desember 1925 tersebut.
Di tempat yang sama, Siti Hasmah meminta agar rakyat Malaysia bersatu. Mereka tidak boleh dikotakkan oleh perbedaan sikap politik yang berujung pada gagalnya rencana penggulingan Najib. Jadi, bukan soal gerakan saat ini diinisiasi oleh Bersih, Partai Keadilan Rakyat (PKR), atau Partai Islam Se-Malaysia (PAS).
"Tapi, atas dasar kita orang Malaysia. Seperti saat mendorong kemerdekaan, itu bisa diraih saat kita semua bersatu," ujarnya. Perempuan kelahiran 12 Juli 1926 yang lebih banyak diam saat suaminya menjawab berbagai pertanyaan itu, meminta agar tidak ada kekerasan sedikitpun.
Sementara, di luar restoran itu massa yang menggunakan kaos kuning bertuliskan Bersih terus berdatangan. Rata-rata, mereka tidak datang sendiri-sendiri. Tetapi, berkelompok, bersama pacar, bahkan keluarga. Namun, tidak ada demonstran Bersih 4.0 yang membawa anak kecil di bawah umur.
Walau hujan deras sempat mengguyur pada siang sampai menjelang sore hari, para demostran tidak kehilangan semangat. Dengan kaos yang basah mereka berkumpul memenuhi kawasan Dataran Merdeka seperti di bawah rel LRT Masjid Jamek, sampai ke Central Market.
’’Hidup rakyat, bersih… bersih…,’’ teriak para demonstran setiap saat. Mereka juga sempat menyanyikan lagu Rasa Sayange, dan bergantian berorasi sampai hujan meredah. Salah satu orator, sempat mengklaim kalau jumlah demonstran kemarin menembus 300 ribuan orang.
Entah benar atau tidak, yang jelas kawasan Dataran Merdeka menjadi sangat penuh. Termasuk, penumpang LRT dari KL Sentral menuju stasiun Masjid Jamek yang dipenuhi oleh orang-orang berkaos kuning. "Saya yakin, Najib akan turun cepat atau lambat ," kata Anwar Abdallah, 32, salah satu demonstran di KL Sentral. (dim)