M. AINUL ATHO'/RADARPEKALONGAN |
Kegiatan melukis mural memang sengaja dilaksanakan untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 70. Tak hanya para seniman lukis saja yang terlibat, dalam kegiatan itu juga turut serta puluhan pengamen jalanan yang ikut memeriahkan acara.
Para seniman tersebut melukis tembok Jalan Kemakmuran baik di bagian selatan maupun utara. Berbagai lukisan bertemakan perjuangan, kemerdekaan digambar untuk memberikan pesan kepada masyarakat.
Penyelenggara kegiatan, Ony Ahmad mengatakan, kegiatan Mural Kemerdekaan tersebut diberi tema 'Hiduplah Indonesia Raya'. Sehingga dalam setiap gambar yang dilukis, memperlihatkan secara langsung gambar tentang perjuangan, atau setidaknya memiliki pesan tentang kemerdekaan dan perjuangan.
"Tujuannya tentu pertama untuk mempertemukan antara seniman jalanan dan para pelukis seni rupa. Sehingga mereka bisa saling kenal, bisa sharing dan berbagi. Dengan adanya pertemuan ini kami harapkan juga terjalin komunikasi demi membangun bersama seni lukis," bebernya.
Kegiatan tersebut, kata Ony, hanya merupakan embrio, yang diharapkan mampu menjadi awal bagi kegiatan-kegiatan selanjutnya. "Tentu kami ada rencana untuk lebih sering berkumpul melalui kegiatan seperti ini maupun kegiatan dalam bentuk lain. Yang jelas ini hanya sebagai awal untuk kegiatan selanjutnya," tambah dia.
Ony berharap, para seniman bisa ikut memberikan pesan kepada masyarakat melalui gambar tersebut. Sehingga masyarakat bisa ikut tergugah dan mengerti makna dan pesan yang disampaikan lewat gambar. "Tentu semua ada pesan masing-masing. Itu yang ingin kami sampaikan ke masyarakat," ucapnya.
Heri Panjang, salah satu seniman yang terlibat dalam kegiatan tersebut menggambar mural dengan tema 'Bayi Merdeka'. Heri menggambar sesosok bayi yang dibungkus kain berwarna merah putih berlatar gedung mewah lengkap dengan pohon dan setetes embun. Dia menjelaskan, gambar yang dibuatnya itu memberikan pesan bahwa setiap manusia yang masih hidup sejatinya belum merasakan kemerdekaan, karena masih dalam tahap berjuang.
"Saya melihat untuk era saat ini, kita masih terus berjuang. Baik itu untuk diri sendiri, keluarga, maupun lingkup yang lebih luas. Untuk diri sendiri, lawan terbesar adalah hawa nafsu. Sehingga menurut saya, seluruh manusia belum merdeka, hanya bayi yang merdeka karena dia belum dikejar nafsu dunia," tutur Heri.(nul)