SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Negus Batubara menyampaikan, tahun ini terdapat 14 sekolah di seluruh Indonesia yang mendapat bantuan pembangunan sekolah shelter. Salah satunya di SMP Negeri 1 Karangsambung. "Untuk di Jawa Tengah, Kebumen satu-satunya yang mendapatkan bantuan ini," ujar Negus, kepada wartawan, usai melakukan peletakan batu pertama.
Ia menjelaskan, gedung ini dibangun untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Tujuannya ini untuk mendukung program peningkatan akses dan pemerataan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar. Serta mendukung penyediaan tempat pengungsian bagi masyarakat apabila terjadi bencana alam.
Lebih lanjut, dia mengatakan fungsi sekolah shelter tersebut terbagi menjadi dua, yaitu saat terjadi bencana alam dan kerusuhan. Gedung pun dapat dimanfaatkan sebagai tempat penampungan pengungsi, pusat kegiatan penerimaan bantuan, tempat kegiatan pembinaan trauma konseling bagi pengungsi, khususnya peserta didik yang mengalami trauma fisik.
Dalam kondisi aman, gedung dapat digunakan sebagai ruang kelas, ruang praktek sesuai kebutuhan, ruang pembinaan dan konseling, serta ruang serbaguna. Hadir pada acara tersebut, Sekda Adi Pandoyo, Komandan Kodim 0709 Kebumen Letkol Inf Putra Widyawinaya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kebumen Ahmad Ujang Sugiono, Kepala Pelaksana BPBBD Eko Widianto, serta sejumlah pimpinan SKPD di jajaran Pemkab Kebumen.
Ahmad Ujang Sugiono, menjelaskan sekolah shelter SMP Negeri 1 Karangsambung dibangun dengan empat ruang kelas yang dipisahkan dengan dengan folding gate. Pembangunan gedung dua lantai itu juga dilengkapi dengan empat unit kamar mandi putra, empat urinoir, dan enam unit kamar mandi putri.
Selain itu, juga terdapat sumur bor dan pompa air dua buah, serta pembuatan water torn berkapasitas seribu meter kubik sebanyak empat buah. Adapun anggaran pembangunan sendiri mencapai Rp 1,4 milyar lebih. "Pada saat ini progres pekerjaan telah mencapai 3,43 persen," ungkapnya.
Menurut Ujang, proses pekerjaan dilakukan selama 120 hari kelender. Pembangunan sudah dikerjakan sejak 3 Agustus lalu dan ditargetkan selesai pada 30 November 2015 mendatang.Sementara itu Adi Pandoyo menyampaikan bantuan sosial pembangunan sekolah shleter yang diberikan tersebut sangat memudahkan dan membantu masyarakat. Terutama anak-anak diwilayah bencana.(ori)