GROBOGAN – Kabar kepastian Saerah, 25, warga Dusun Gebangan, Desa Karanggeneng, Kecamatan Godong, yang menjadi TKI di Yordania ternyata dibunuh majikannya sendiri. Kepastian itu disampaikan Kementerian Luar Negeri melalui telepon seluler kepada keluarganya kemarin.
Korban tewas diduga dibunuh majikan sendiri seorang perempuannya pada Rabu (12/8) lalu. TKI yang sudah lima tahun menjadi pembantu rumah tangga (PRT) ini, dibunuh dengan cara dipukul kepala belakangnya menggunakan benda tumpul. Pihak keluarga memang kaget dengan kematian korban. Pasca cerai dangan suaminya lima tahun lalu, tidak pernah memberi kabar. Hanya pada tahun pertama.
Saerah menjadi TKI sebagai pembantu rumah tangga di Kota Amman, Yordania. Sejak berangkat 2009 lalu belum pernah pulang ke kampung halamannya. Selama di Yordania, Saerah juga jarang berkomunikasi dengan keluarga melalui sambungan telepon.
Mukmin, ayah korban mengaku kaget atas meninggalnya anaknya karena dibunuh sang majikan. ”Saya kaget dan shock atas meninggalnya anak saya karena dibunuh. Saya minta jenazah anak saya dimakamkan di kampung halaman,” harapnya.
Hal senada diungkapkan Sulastri, kakak korban. Dia tidak menyangka adiknya meninggal dibunuh majikannya sendiri. Saerah dikenal sebagai orang baik. Dia pergi ke luar negeri usai bercerai dengan suaminya lima tahun lalu. ”Saya berharap jenazah adik saya dipulangkan dan bisa dimakamkan di kampung halaman,” harapnya.
Kepastian meninggalnya Saerah dibunuh oleh majikan perempuan di Yordania setelah petugas dari Kementerian Luar Negeri menyerahkan surat pemberitahuan dari KBRI di Yordania.
Arfian, petugas dari kementerian luar negeri mengatakan, jenazah Saerah sudah dilakukan otopsi. Saat ini disemayamkan di RS Amir Hamzah Kota Amman, Yordania. Pelaku yang tak lain juragannya sendiri sudah ditangkap polisi dan sedang menjalani proses hukum yang berlaku di Yordania.
Kepastian meninggalnya Saerah setelah mendapatkan surat pemberitahuan dari KBRI di Yordania tertanggal 15 Agustus 2015 yang ditandatangani Teguh Wardoyo sebagai duta besar RI. ”Jenazah sudah dilakukan otopsi di RS Amman Yordania. Korban mengalami penganiayaan memar. Luka fatal pukulan di kepala. Saat ini pelaku sudah ditangkap dan mengakuinya,” terangnya. (mun/lil)
Korban tewas diduga dibunuh majikan sendiri seorang perempuannya pada Rabu (12/8) lalu. TKI yang sudah lima tahun menjadi pembantu rumah tangga (PRT) ini, dibunuh dengan cara dipukul kepala belakangnya menggunakan benda tumpul. Pihak keluarga memang kaget dengan kematian korban. Pasca cerai dangan suaminya lima tahun lalu, tidak pernah memberi kabar. Hanya pada tahun pertama.
Saerah menjadi TKI sebagai pembantu rumah tangga di Kota Amman, Yordania. Sejak berangkat 2009 lalu belum pernah pulang ke kampung halamannya. Selama di Yordania, Saerah juga jarang berkomunikasi dengan keluarga melalui sambungan telepon.
Mukmin, ayah korban mengaku kaget atas meninggalnya anaknya karena dibunuh sang majikan. ”Saya kaget dan shock atas meninggalnya anak saya karena dibunuh. Saya minta jenazah anak saya dimakamkan di kampung halaman,” harapnya.
Hal senada diungkapkan Sulastri, kakak korban. Dia tidak menyangka adiknya meninggal dibunuh majikannya sendiri. Saerah dikenal sebagai orang baik. Dia pergi ke luar negeri usai bercerai dengan suaminya lima tahun lalu. ”Saya berharap jenazah adik saya dipulangkan dan bisa dimakamkan di kampung halaman,” harapnya.
Kepastian meninggalnya Saerah dibunuh oleh majikan perempuan di Yordania setelah petugas dari Kementerian Luar Negeri menyerahkan surat pemberitahuan dari KBRI di Yordania.
Arfian, petugas dari kementerian luar negeri mengatakan, jenazah Saerah sudah dilakukan otopsi. Saat ini disemayamkan di RS Amir Hamzah Kota Amman, Yordania. Pelaku yang tak lain juragannya sendiri sudah ditangkap polisi dan sedang menjalani proses hukum yang berlaku di Yordania.
Kepastian meninggalnya Saerah setelah mendapatkan surat pemberitahuan dari KBRI di Yordania tertanggal 15 Agustus 2015 yang ditandatangani Teguh Wardoyo sebagai duta besar RI. ”Jenazah sudah dilakukan otopsi di RS Amman Yordania. Korban mengalami penganiayaan memar. Luka fatal pukulan di kepala. Saat ini pelaku sudah ditangkap dan mengakuinya,” terangnya. (mun/lil)