• Berita Terkini

    Minggu, 02 Agustus 2015

    Tokoh Masyarakat Mirit Sayangkan Kisruh Warga-TNI

    cahyo/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tokoh masyarakat dan sesepuh Kecamatan Mirit, M Anton Zulfikar menyayangkan ketegangan warga-TNI di Pantai Desa Lembupurwo Kecamatan Mirit dalam beberapa hari terakhir. Menurut Anton, situasi memanas bahkan kisruh itu sebenarnya tak perlu terjadi bila kedua kubu mau berkomunikasi dengan rakyat urut sewu.

    Dalam empat hari terakhir, elemen masyarakat Urut Sewu Bersatu (USB) dan Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) dan warga dua kali berunjuk rasa menentang pembangunan pagar yang tengah dibangun TNI AD di Pantai Laguna Lembupurwo Kecamatan Mirit. Pada aksi pertama Kamis (30/7) bahkan pecah bentrok dan satu orang pengunjuk rasa luka. Setelah suasana sempat mereda, warga kembali menggelar unjuk rasa pada Sabtu (1/8/2015) yang langsung dihadang pasukan anti huru hara TNI. Untungnya, aksi terakhir berakhir tanpa kekerasan.

    Menurut Anton Zulfikar, kisruh warga versus TNI di Lembupurwo tak perlu terjadi bila ada komunikasi di antara dua pihak bertikai dengan masyarakat urut sewu.

    "Urut Sewu menjadi rumit karena yang mengatasnamakan masa Urut sewu tidak pernah mau bicara pada segenap elemen masyarakat urut sewu yang memahami sejarah tanah dan latihan tentara. Sementara TNI nya ga pernah mau bicara secara jelas pada rakyat Desa urut Sewu," kata mantan kepala Desa Lembupurwo tersebut.

    "Terjadi anggapan yang amat keliru ketika Seniman dan Sunu (Widodo Sunu Nugroho, Ketua USB) mengatasnamakan Urut sewu. Sementara para petinggi Militer dalam hal ini BalitBang Bandung juga tak pernah mau turun untuk melihat fakta."

    "Para Petinggi Militer justru memperkeruh keadaan dengan merekrut beberapa Elemen Pemuda Yang berseberangan dengan Seniman CS (Seniman, Ketua FPPKS)," katanya.

    Menindaklanjutinya, Anton Zulfikar berharap Pemkab Kebumen segera turun dan memediasi dua belah pihak berseberangan. Selain itu, Anton berharap ada pertemuan atau seminar khusus membahas persoalan urut sewu dengan menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat yang mengerti benar dengan persoalan di wilayah itu.   "Kisruh di Lembupurwo hanya oleh segelintir rakyat yang diperalat...InsyaAllah saya masih mampu mengendalikan warga Lembupurwo," tegasnya.(cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top