• Berita Terkini

    Rabu, 05 Agustus 2015

    Warga Purworejo Ingin Bupatinya dari Militer

    Hasil Riset Ormas Suluh
    PURWOREJO--Militer ternyata masih menjadi dambaan masyarakat untuk memimpin Purworejo. Hal itu didasarkan kepada hasil riset yang dilakukan tim peneliti organisasi Masyarakat (Ormas) Suluh yang dilakukan menjelang pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati beberapa waktu di lapangan.

    Namun kenyataan di lapangan, berdasarkan proses pendaftaran bakal pasangan calon yang akan maju dalam pesta demokrasi pemilihan bupati tidak ada satupun bakal calon bupati dari ketiga pasangan calon yang berlatar belakang militer.

    "Berdasarkan riset yang dilakukan oleh tim peneliti kami, ditemukan fakta-fakta yang menarik terkait ekspektasi masyarakat Purworejo terhadap Pilkada 2015. Salah satunya tentang latar belakang bakal calon bupati dan wakil bupati," kata Presidium Organisasi Masyarakat (Ormas) Suluh, Mufti rosyadi, kemarin.

    Dikatakannya, dari hasil riset yang dilakukan rentang waktu 15 Juni hingga 15 Juli lalu, masyarakat yang berharap calon bupati dengan latar belakang militer prosentasenya mencapai 29,3 persen dari 72 responden. "Angka tersebut merupakan paling tinggi dibandingkan dengan latar belakang profesi lainnya," terangnya.

    Setelah militer, sambung Mufti, latar belakang bupati yang diharapkan masyarakat Purworejo adalah dari unsur pengusaha dengan prosentase 19,5 persen menyusul kemudian politisi dengan prosentase 17,3 persen.

    "Yang tidak kalah menarik adalah latar belakang agamawan menempati urutan paling bontot dengan prosentase hanya 8,6 persen. Sedangkan 10,8 persen responden tidak mempersoalkan latar belakang profesi," tambahnya.

    Sementara itu, dalam konteks wakil bupati, harapan responden paling tinggi adalah wakil bupati dari latar belakang pengusaha dengan prosentase 23,8 persen disusul kemudian 22,8 akademisi, 16,1 persen politisi, 15,2 persen militer, 14,7 persen agamawan dan 5,7 persen tidak mempersoalkan latar belakang profesi wakil bupati.

    "Kami sengaja tidak mempublish hasil riset ini sebelum pendaftaran karena nanti akan muncul persepsi jika riset ini merupakan pesanan dari salah satu bakal calon tertentu yang kebetulan berlatar belakang militer," tandasnya.

    Dikatakannya, berkaitan dengan hasil riset yang dilakukannya tersebut ia menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat sebagai bagian dari pendidikan politik. "Namun berdasarkan hasil diskusi internal kami, hasil riset ini berkorelasi positif dengan proses perjalanan pemerintahan sebelumnya," katanya. (baj)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top