• Berita Terkini

    Senin, 28 September 2015

    Anak Penyu Dilepas di Pantai Petanahan

    SUDARNO AHMAD/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Masyarakat pelestari penyu Kebumen melepas lima ekor anak penyu atau tukik di Pantai Petanahan, Sabtu (26/9/2015). Acara yang sangat jarang dilakukan di Kabupaten Kebumen itu atas kerjasama pelestari penyu, Ikatan Penyuluh Kehutanan dan Perkebunan (IPKINDO) DPD Kebumen, dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kebumen.

    Sedikitnya 40 peserta terlibat pada acara yang digelar pukul 08.00 WIB itu, mereka berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari anggota IPKINDO DPD Kebumen,anggota Ikatan Siswa Pecinta Alam (IKSAPALA), hingga masyarakat umum. Bahkan Kepala Dishutbun Djunaedi Faturachman, juga hadir secara pribadi. Pelestari Penyu, M Fadil (56), mengatakan penyu yang dilepas bebas itu merupakan hasil penetasan secara swadaya.

    Telur-telur penyu tersebut banyak ditemukan di sekitar Pantai Petanahan, yang diserahkan oleh perangkat Desa Karanggadung, Kecamatan Petanahan. Adapun jenis penyu yang dilepas adalah jenis penyu lekang atau abu-abu (Lepidochelys olivacea). "Dari banyak temuan telur-telur penyu yang kemudian oleh Pak Teguh (perangkat desa) diserahkan ke kami untuk ditetaskan," kata M fadil, disela-sela acara.

    Ia menjelaskan, jumlah telur penyu seluruhnya ada 29 butir. Dari jumlah tersebut lima ekor menetas menjadi tukik, 13 butir belum menetas dan sisanya membusuk (tidak menetas). "Tetasan kali ini merupakan pengalaman kedua setelah tahun kemarin juga berhasil menetaskan beberapa butir telur penyu," ujarnya.

    Menurutnya, telur penyu dan bagian lainnya dari penyu dilindungi oleh Undang-undang sehingga tidak boleh dikonsumsi. "Dahulu yang bersangkutan juga mengkonsumsi telur penyu. Namun setelah mengetahui hal tersebut dilarang, tidak lagi mengkonsumsi dan malahan terdorong untuk melestarikannya," ungkapnya.

    Ketua IPKINDO DPD Kebumen, Yoyok Tri Setyobudi, mengingatkan peran masyarakat untuk melestarikan penyu sangat diperlukan. Mengingat secara alamiah perkembangan populasi penyu sangat lamban karena tingkat kelulusan hidup tukik (anakan penyu) menjadi penyu dewasa sangat rendah akibat gangguan hewan pemangsa. "Masyarakat harus memperhatikan dan menjaga kelestarian penyu beserta habitatnya," tegas Yoyok.

    Yoyok mengungkapkan, sepanjang pantai Kebumen merupakan tempat favorit penyu mendarat untuk bertelur. Sehingga tidak mengherankan banyak ditemukan lokasi di pantai sebagai sarang telur penyu. Seperti di Pantai Pasir, Pantai Criwik Puring, Pantai Petanahan, Pantai Ambal dan Pantai Lembupurwo.

    Sementara, Kepala Dishutbun Kabupaten Kebumen, Djunaedi Faturachman, mengapresiasi pelepasan anak penyu tersebut. Meski yang dilepas hanya lima ekor, namun menurut mantan Staf Ahli Bupati ini, adalah upaya pelestariannya. "Jangan melihat berapa jumlah tukik yang bisa dilepas, namun lihatlah proses atau upaya pelestariaannya. Upaya pelestarian ini bukan semata-mata pekerjaan duniawi, melainkan juga sekaligus bernilai ibadah untuk bekal kehidupan akhirat nanti," tuturnya.

    Djunedi mengajak semua elemen masyarakat  berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian penyu. "Mudah-mudahan dari lima ekor penyu yang dilepas hari ini bisa menghasilkan generasi/anakan penyu dalam jumlah banyak di masa mendatang," tandasnya.

    Pada kesempatan itu, juga diisi pembinaan teknis penetasan telur penyu, serta penyerahan media penyuluhan berupa banner dan leaflet dari IPKINDO ke Kepala Desa Karanggadung. Nantinya, papan informasi tersebut akan dipasang di balai desa setempat dan di sejumlah titik di area wisata Pantai Petanahan, untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi tentang pelestarian penyu.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top