PURBALINGGA - Diduga tindakan asusila terhadap 5 anak kecil seorang pria asal Jakarta, berinisial MK diamankan ratusan warga Desa Pagutan, Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga. Sampai berita ini diturunkan, pelaku masih diamankan di Polres Purbalingga untuk penyidikan lebih lanjut.
Dari informasi warga, sebenarnya pelaku sudah lama menjadi incaran, pasalnya, warga mendapatkan laporan dari anak-anak tentang prilaku orang tersebut tidak baik terhadap anak kecil. Namun, secara fisik warga tidak mengetahui pasti ciri orang tersebut.
Sehingga warga memberikan perintah kepada anak-anak yang dilakukan tidak baik untuk berteriak saat melihat pelaku. Rabu (2/9) pelaku terlihat dan hendak mendekati anak-anak tersebut.
Namun alangkah terkejutnya pelaku saat anak-anak yang akan ia dekati berteriak minta tolong. Sehingga, warga yang ada disekitar langsung menangkap pelaku dan langsung dibawa ke Polsek Bojongsari.
Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setyadji SIK melalui Kasat Reskrim Polres Purbalingga AKP Djunedi SH membenarkan bahwa polres menerima pelimpahan pelaku yang diduga melakukan tindak asusila dari Mapolsek Bojongsari. Namun, sampai saat ini polisi belum bisa menetapkan orang tersebut sebagai tersangka. "Orang tersebut belum tersangka, kita masih menggali alat bukti untuk proses selanjutnya," jelasnya.
Djunedi menjelaskan, setelah menerima pelimpahan kasus dugaan asusila tersebut pihaknya langsung melakukan olah TKP di sebuah halaman sekolah guna mencari alat bukti lain. Selain itu, Polisi juga sudah memintai keterangan dari anak-anak yang diduga mengalami tidakan asusila tersebut. "Saat ini kita baru memiliki satu alat bukti yakni pengakuan dari korban 5," terangnya.
Kasat Reskim menceritakan, dari informasi saksi kejadian tersebut terjadi pada bulan Agustus lalu. 5 anak tersebut mengalami perlakukan yang tidak menyenangkan dari MK pria asal jakarta. Terakhir, kejadian tidak menyenangkan tersebut dilakukan tersangka pada tanggal 24 Agustus. Saat itu, salah satu orang tua anak kaget dengan perilaku anaknya. Sehingga, ia menanyai anaknya terkait prilaku yang tidak biasa tersebut. Dari pengakuan anaknya, diketahui bahwa prilaku tersebut diajari oleh om-om dari Jakarta yang datang.
Dari pengakuan tersebut, berapa anak kemudian dikumpukan dan dimintai keterangan oleh warga. "Ada 5 anak yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan," terangnya. Dari kejadian tersebut, warga memberi tahukan kepada anak-anak tersebut untuk berteriak saat menjumpai om yang mereka maksud.(jok)
Dari informasi warga, sebenarnya pelaku sudah lama menjadi incaran, pasalnya, warga mendapatkan laporan dari anak-anak tentang prilaku orang tersebut tidak baik terhadap anak kecil. Namun, secara fisik warga tidak mengetahui pasti ciri orang tersebut.
Sehingga warga memberikan perintah kepada anak-anak yang dilakukan tidak baik untuk berteriak saat melihat pelaku. Rabu (2/9) pelaku terlihat dan hendak mendekati anak-anak tersebut.
Namun alangkah terkejutnya pelaku saat anak-anak yang akan ia dekati berteriak minta tolong. Sehingga, warga yang ada disekitar langsung menangkap pelaku dan langsung dibawa ke Polsek Bojongsari.
Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setyadji SIK melalui Kasat Reskrim Polres Purbalingga AKP Djunedi SH membenarkan bahwa polres menerima pelimpahan pelaku yang diduga melakukan tindak asusila dari Mapolsek Bojongsari. Namun, sampai saat ini polisi belum bisa menetapkan orang tersebut sebagai tersangka. "Orang tersebut belum tersangka, kita masih menggali alat bukti untuk proses selanjutnya," jelasnya.
Djunedi menjelaskan, setelah menerima pelimpahan kasus dugaan asusila tersebut pihaknya langsung melakukan olah TKP di sebuah halaman sekolah guna mencari alat bukti lain. Selain itu, Polisi juga sudah memintai keterangan dari anak-anak yang diduga mengalami tidakan asusila tersebut. "Saat ini kita baru memiliki satu alat bukti yakni pengakuan dari korban 5," terangnya.
Kasat Reskim menceritakan, dari informasi saksi kejadian tersebut terjadi pada bulan Agustus lalu. 5 anak tersebut mengalami perlakukan yang tidak menyenangkan dari MK pria asal jakarta. Terakhir, kejadian tidak menyenangkan tersebut dilakukan tersangka pada tanggal 24 Agustus. Saat itu, salah satu orang tua anak kaget dengan perilaku anaknya. Sehingga, ia menanyai anaknya terkait prilaku yang tidak biasa tersebut. Dari pengakuan anaknya, diketahui bahwa prilaku tersebut diajari oleh om-om dari Jakarta yang datang.
Dari pengakuan tersebut, berapa anak kemudian dikumpukan dan dimintai keterangan oleh warga. "Ada 5 anak yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan," terangnya. Dari kejadian tersebut, warga memberi tahukan kepada anak-anak tersebut untuk berteriak saat menjumpai om yang mereka maksud.(jok)