![]() |
IMAM/EKSPRES |
Kepala Kemenag Kabupaten Kebumen Drs H Masmin Afif MAg mengatakan, tidak ada paksaan bagi siswa Madrasah ataupun pegawai Kemenag untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan diberikan secara suka rela. Kita melihat penderitaan saudara-saudara kita yang saat ini sangat membutuhkan air,” tuturnya didampingi Kasi Pendidikan Madrasah Drs H Ashar Muhamadi SAg.
Dijelaskannya bantuan air tersebut akan lebih difokuskan untuk kebutuhan para warga. Meskipun seandainya terdapat beberapa masjid dan mushola yang membutuhkan air untuk keperluan ibadah, namun prioritas utama pemberian bantuan air adalah kepada para warga masyarakat. Pasalnya jika air hanya cukup untuk kebutuhan hidup saja, hal ini bisa dikatakan sebagai situasi yang dhorurot (darurat). Sesuai dengan kaidah fiqih, pada saat kondisi dhorurot maka manusia akan diberi keringanan. “Seandainya memang tidak ada air maka untuk keperluan wudhu bisa diganti dengan tayammum,” katanya.
Air bersih memang menjadi kebutuhan pokok. Beberapa Kecamatan di Kabupaten Kebumen selalu dilanda kekeringan saat musim kemarau datang. Bahkan setiap tahun jumlah desa yang membutuhkan pasokan air bersih semakin bertambah. Hal ini tentunya membutuhkan perhatian dan kepedulian dari semua pihak. “Jika nantinya, masih banyak warga yang membutuhkan pasokan air bersih, Insyaalloh Kemenag dan Madrasah akan mengirim bantuan kembali,” paparnya.
Drs H Ashar Muhamadi SAg mengatakan, kekeringan sudah menjadi agenda tahunan. Ha ini disebabkan kurang perhatiannya manusia terhadap kelestarian alam. Mengatasi masalah kekeringan tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan air. Solusinya perlu dilaksanakan program revitalisasi sumber daya air, salah satunya dengan menanam dan menjaga pohon di kawasan sumber air. “ Beberapa Madrasah dan penyuluh Kemenag Kebumen telah melaksanakan revitalisasi air. Itu dilaksanakan dengan menanam pohon di lahan-lahan kosong,” ucapnya. (mam)