dok/ekspres |
Terkait hal itu, Pemkab menggelar rapat koordinasi ketahanan pangan yang dilaksanakan di Ruang Arahiwang, kemarin. Acara dibuka oleh Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Gandi Budi Supriyanto, S.Sos yang mewakili Bupati Purworejo. Rakor dihadiri oleh seluruh Satker yang ada dibawah koordinasi Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan dan seluruh Camat se-Kabupaten Purworejo, beberapa waktu
yang lalu.
Gandi mengatakan, rapat koordinasi ini dianggap sangat penting dan mendesak, mengingat Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa musim kemarau tahun ini kemungkinan akan berlangsung hingga bulan November.
Hal ini sebagai dampak fenomena alam El Nino. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan terjadinya bencana kekeringan.
“Diperlukan berbagai langkah antisipasi yang terpadu dan terkoordinir, terhadap kemungkinan terjadinya bencana kekeringan yang tentunya akan berdampak pada kondisi ketahanan pangan,” katanya.
Gandi menambahkan, penciptaan ketahanan pangan merupakan wahana penguatan stabilitas ekonomi dan politik, jaminan ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau dan menjanjikan untuk mendorong peningkatan produksi.
Menurutnya, diperlukan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas untuk mewujudkan ketahanan pangan khususnya di Kabupaten Purworejo.
Dengan demikian upaya kita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan dapat terwujud.
Sekretaris Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan Kusyanto mengatakan, produksi pertanian tahun ini mengalami beberapa gangguan. Selain iklim yang mengalami musim kemarau panjang El Nino.
Juga karena gangguan dari kegiatan yang ada di dinas pertanian, yaitu terkait yang ada di belanja hibah untuk kelompok tani.
“Yang disyaratkan dalam UU no 23 tahun 2014, kelompok yang bisa menerima hibah adalah kelompok masyarakat yang berbadan hukum. Yang terjadi, sebagian besar banyak yang belum berbadan hukum tetap. Sehingga kegiatan ini menjadi macet atau tidak terlaksana,” terangnya. (baj)