fuad/ekspres |
KEBUMEN - Pengukuhan pengurus asosiasi Bursa Kerja Khusus (BKK) Maarif Kebumen masa bhakti 2015-2020, Rabu (23/9), berlangsung istimewa.
Pasalnya, acara yang digelar di kampus SMK Maarif 1 Jl Kusuma Kebumen ini dihadiri langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri. Tak sekedar hadir, Menteri Hanif bahkan juga mengukuhkan kepengurusan asosiasi yang diketuai Drs Wasino ini.
Pada saat bersamaan, juga dilakukan penandatanganan nota kesepakatan atau MoU penyaluran kerja lulusan SMK/MA Ma'arif se Kabupaten Kebumen dengan sejumlah perusahaan penyalur tenaga kerja.
Tak tanggung-tanggung ada lima perusahaan besar dari Batam yang ikut dalam penandatangan tersebut. Yakni PT Quality Sekawan Mandiri, PT Universal Karya Mandiri Manpower Specialist, PT Nagoya Tangkas, PT Indokarya Tri Utama dan PT Millenium Muda Mandiri. Selain itu, penandatangan MoU juga dilakukan dengan BKK SMKN 1 Karawang Jawa Barat dan LPK Yasui Abadi Indonesia.
Selain Menaker HM Hanif, penandatanganan juga disaksikan Penjabat Bupati Kebumen Muhammad Arief Irwanto, anggota DPR RI Taufik R Abdullah dan pejabat lainnya.
Penandatanganan ini bermakna strategis, karena lulusan dari SMK maupun MA Maarif di Kebumen mendapat prioritas untuk bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.
"Perusahaan itu mau melakukan kerja sama karena melihat lulusan SMK/MA Maarif di Kebumen telah memiliki standar kompetensi yang memadai untuk masuk dunia kerja," ujar Ketua LP Maarif Kebumen Drs Imam Satibi MPd didampingi Kepala SMK Maarif 1 Kebumen H Khomsin MPd disela-sela penandatangan MoU.
Imam Satibi menuturkan, asosiasi BKK Maarif ini nantinya mewadahi seluruh BKK yang ada di LP Maarif Kebumen, baik SMK maupun MA. Jumlahnya mencapai 13 BKK.
Tugas pokok dari BKK Maarif ini adalah memfasilitasi lulusan Maarif agar bisa terserap di lapangan kerja, khususnya bagi mereka yang ingin masuk ke dunia kerja.
Imam menegaskan, keberhasilan sebuah sekolah tidak sekedar meluluskan tapi juga menempatkannya dalam dunia kerja.
"Tapi bagi lulusan yang ingin kuliah maupun wirausaha, juga kita fasilitasi," imbuhnya.
Menteri Hanif Dhakiri mengapresiasi adanya penandatanganan kerja sama yang dilakukan oleh sejumlah sekolah Maarif tersebut. Menurutnya, penandatanganan ini bisa mengurangi angka pengangguran di Indonesia, khususnya di Kebumen.
Apalagi dari 7,45 juta jiwa pengangguran di Indonesia, 9,05 persennya adalah lulusan pendidikan sekolah menengah kejuruan (vokasi).
"Arah SMK memang pada kompetensi.Karena itu kami meminta SMK meningkatkan kualitas lulusannya sehingga mencapai standar kompetensi kerja," ujar dia.
Selain soal kompetensi, Hanif juga menekankan pada pentingnya akhlak, karakter dan moral. Karena tiga hal tersebut sangat mendukung karir seorang pekerja.
"Saya percaya lulusan Maarif tak hanya memiliki kompetensi, tapi juga memiliki karakter, akhlak, serta moral yang kuat. Nah, itulah untungnya sekolah di Maarif, wis kompeten, akhlake juga apik," kata politisi muda PKB kelahiran Semarang ini.
Hanif juga mendorong lulusan SMK menjadi wirausahawan. Apalagi wirausahawan di Indonesia baru mencapai 1,65 persen. Padahal di Malaysia sudah 4 persen. Bahkan di Thailand mencapai 7 persen.
Sementara itu Penjabat Bupati Kebumen Muhammad Arief Irwanto, mengakui ada 10.645 warganya yang terdaftar sebagai pencari kerja dari Januari hingga Agustus 2015. Dari jumlah itu, baru 1.842 orang atau 17,3 persen yang terserap dunia usaha.
"Dari 1.842 orang yang sudah kerja, 1.215 orang di antaranya bekerja di luar negeri sebagai TKI," ungkap Arief. (has)