haryadi/radmas |
"Selama Agustus ada 15.168 KK yang menerima bantuan air bersih," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kabid 2, Martono, melalui pesan singkat.
Dia merinci, Kecamatan Patimuan mendapatkan bantuan paling banyak dan mencapai 88 tanki. Disusul kemudian Kecamatan Kawunganten (58 tanki) dan Bantarsari (35 tanki). Bantuan serupa juga dirasakan oleh warga Kecamatan Kampung Laut sebanyak 8 tanki dalam kurun waktu sebulan lalu.
"Kecamatan Patimuan dibagikan kepada 4441 KK di 7 desa," katanya.
BPBD mendata, ada 15 kecamatan dan 84 desa yang masuk rawan kekeringan. Dan yang sudah mengajukan bantuan air bersih ada 32 desa di 11 kecamatan. Kecamatan tersebut adalah Kawunganten, Bantarsari, Patimuan, Kesugihan, Gandrungmangu dan Jeruklegi. BPBD juga menerima permohonan serupa dari Kecamatan Cipari, Karangpucung, Kedungreja dan Adipala.
Desa terancam kesulitan air bersih diperkirakan akan meluas seiring kemarau yang akan berlangsung hingga akhir Oktober mendatang. BPBD menyiapkan 500 tanki air dan diharapkan bisa mencukupi seluruh permintaan dari masyarakat. Pihak lain seperti Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) 3, PMI, Kodim Cilacap dan pihak swasta sudah mempersiapkan bantuan serupa.
Terpisah, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji memastikan akan mengatasi masalah yang selalu terulang tiap tahun. Pemerintah akan membuat embung sebanyak mungkin di berbagai wilayah sebagai langkah antisipasi jangka panjang. Embung tersebut dibangun untuk menampung air dan bisa digunakan warga saat musim kemarau.
"Embung dibuat sebanyak mungkin untuk tempat penampungan dan penyerapan," katanya. (har)