![]() |
IMAM/EKSPRES |
Kepala Sekolah SD Kreatif Muhammdiyah Gombong Amin Masduki SAg mengatakan, qurban ini ada aturan hukumnya. Yaitu satu ekor kambing untuk berkurban buat satu orang, atau satu ekor sapi untuk berkurban tujuh orang. “Jika siswa melakukan iuran untuk membeli hewan kurban, lalu hewan tersebut akan digunakan untuk berkurban siapa?. Jika hewan yang dipotong tidak diatas seseorang maka daging yang bagikan bukanlah daging kurban,” tuturnya.
Amin Masduki mengakui jika melatih siswa untuk berkurban memang bagus dan dibenarkan, akan tetapi hal itu semestinya dilakukan dengan benar. Jika melatih siswa berkurban dilakukan dengan membeli kambing dengan cara iuran, dikhawatirkan siswa akan beranggapan bahwa satu ekor kambing dapat digunakan untuk berkurban secara beramai-ramai. Padahal dasar hukumnya sudah jelas jika satu ekor kambing hanya untuk satu orang. “Kalau sudah terjadi kesalah pahaman seperti itu, lalu siapa yang harus bertanggungjawab,” katanya.
Kepala Urusan Humas SD Kreatif Muhammdiyah Gombong Tri Wijayanti SPd mengatakan, kurban tentunya dilaksanakan bagi orang yang mampu. Para siswa belum mampu untuk berkurban dengan kambing. Oleh sebab itu, para siswa SD Kreatif Muhammdiyah Gombong disuruh berbagi buku. Berkurban juga harus dimaknai dengan kontektual dan bukan secara tekstual saja. “Ini merupakan sebuah pendidikan berkurban, para siswa akan berkurban dengan uang sakunya, membeli buku yang kemudian diserahkan kepada perpustakaan,” paparnya.
Dengan melakukan hal seperti ini lanjutnya, para siswa telah diajarkan untuk berkurban sesuai dengan kemampuannya. Nantinya disaat siswa telah mampu membeli kambing sendiri maka ia juga akan berkurban dengan kambing. “Pada hari Raya Kurban ini SD Kreatif Muhammdiyah Gombong juga berkurban kambing, namun itu adalah kambing dari salah satu wali siswa, dan bukan dari iuran siswa,” tuturnya.
Sementara itu Kapala Urusan Al Islam dan Ke-Muhammadiyah-an SD Kreatif Muhammdiyah Gombong Eny Hanifatun Nur Janah SPdi mengatakan, usai acara penyerahan tumpeng buku dari siswa ke perpustakaan, acara tersebut akan diteruskan dengan membaca bersama. “Ini merupakan bentuk kegiatan untuk mengajarkan siswa agar gemar membaca. Pasalnya membaca merupakan jendela ilmu yang akan membuka cakrawala dunia,” ucapnya. (mam)