TRI WIDODO/RASO |
Belum diketahui penyebab pasti awal mula bentrokan tersebut. Namun berdasarkan informasi di luar gedung, bentrokan itu bermula ketika salah satu pendukung paslon diduga dalam keadaan mabuk pengaruh minuman keras (miras). Saat itu melontarkan kata-kata yang menyinggung perasaan pendukung paslon lain.
Sontak saja, salah satu pendukung yang tersinggung tersebut langsung memukul orang tersebut. Petugas yang berada di lapangan pun langsung memblokade agar kedua masa tidak saling serang. Sehingga bentrokan tidak meluas dan suasana dapat dikondisikan.
Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono dan Dandim 0724 Boyolali Kolonel Kav. Topri Daeng Balaw yang semula berada di dalam gedung, langsung keluar untuk meredam situasi. Namun masa kedua paslon yang telanjur emosi, kemudian saling perang kata-kata, bahkan kedua masa sempat melakukan aksi saling lempar batu. Beruntung tidak mengenai masa, sehingga tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.
Sebelum pelaksanaan debat terbuka itu dimulai, polisi sudah melakukan rekayasa pemisahan konsentrasi masa pendukung. Untuk masa pendukung pasangan nomor satu berada di selatan gudung, sedangkan untuk masa pendukung nomor dua dikonsentrasikan di utara gedung.
Polisi juga mengamankan satu orang yang diduga sebagai provokator. Sikap tegas polisi dibantu tim pengamanan paslon langsung dapat meredakan situasi. Suasana pun kembali kondusif sehingga acara debat dapat berjalan lancar hingga usai.
”Tadi ada satu orang yang ngompyang (ngelantur, Red) terus karena mungkin sudah dalam keadaan mabuk. Karena sebelumnya saya juga melihat orang itu munim air berwarna kuning yang dimasukkan ke dalam botol,” terang salah seorang saksi mata, Agung Priyadi.
Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono membenarkan bahwa sempat terjadi kericuhan kecil di luar gedung. Namun beruntung keributan tersebut dengan cepat dapat diatasi oleh aparat polisi. Untuk itu, polisi juga mengamankan provokator guna dimintai keterangan lebih lanjut. ”Sejak awal kami sudah menyiapkan pengamanan sebanyak 250 personel dengan cadangan 100 anggota. Juga dibantu jajaran TNI 50 anggota dan cadangan 100 anggota,” papar dia.
Bahkan, untuk memastikan suasana terkendali, petugas tetap disiagakan di sejumlah tempat. ”Petugas tetap kami siagakan hingga suasana benar- benar kondusif. Kami juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga suasana sejuk di lingkungan masing- masing,” jelasnya. (wid/un)