ISTIMEWA |
Bertepatan dengan Hari Dokter Indonesia ke-65 yang jatuh pada Sabtu kemarin (24/10/2015), IDI Cabang Kebumen menyalurkan bantuan air bersih untuk warga Desa Tlogosari Kecamatan Ayah. Pelepasan bantuan air bersih dilakukan secara simbolis di kantor Sekretariat IDI Cabang Kebumen, Perum Graha Mahardika 2 Jl Kumala Blok A nomor 10, Selang Kecamatan Kebumen, Sabtu (24/10/2015) oleh Sekretaris IDI cabang Kebumen dr H Widodo Suprihantoro.
Turut mendampingi, dr H Rudi Prihartono, dr Andika Purwita Aji dan dr Uskar Yulinanto. Selanjutnya, air bersih sebanyak 25 tangki itu didistribusikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen.
Ketua IDI Cabang Kebumen, dr H Pudjo Trimakno seperti dituturkan Sekretaris dr H Widodo Suprihantoro menyampaikan, bantuan air bersih tersebut berasal dari anggota-anggota IDI Cabang Kebumen. Melalui gerakan "one doctor one thousand litre" setiap anggota menyumbang 1000 liter atau satu tangki. "Untuk hari ini disalurkan 25 tangki dari target 200 tangki. Semoga bantuan ini dapat meringankan warga Kebumen yang dilanda krisis air bersih," kata Widodo Suprihantoro sembari mengatakan, IDI Kebumen saat ini beranggotakan 237 dokter.
Dalam kurun waktu 30 tahun keberadaannya, Widodo menambahkan, IDI Kebumen terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Bekerja sama dengan BPJS, saat ini, sudah ada 100 dokter anggota IDI cabang Kebumen yang menjadi dokter keluarga. Meski belum merata dibanding jumlah penduduk di 460 desa se Kabupaten Kebumen, jumlah 100 dokter keluarga merupakan jumlah terbesar se Indonesia.
Ketua Panitia kegiatan dr Andika Purwita Aji menambahkan, selain membantu air bersih, pihak IDI juga menyalurkan bantuan berupa dua buah toren (penampung air). Pada kesempatan yang sama, IDI Kebumen bekerjasama dengan SMK Taman Karya membentuk Klinik PAWAMAS ( PAMONG, SISWA,MASYARAKAT) sebagai wujud peduli Remaja dengan berbagai pelayanan kesehatan seperti UKS, Penyuluhan remaja setiap hari Jumat terakhir juga Klinik konsultasi Reproduksi Sehat. "Dengan demikian tidak ada lagi istilah menara gading buat satu satunya Organisasi Dokter di Indonesia ini," kata Andika Purwita.(cah)