![]() |
ADI PRASETYAWAN/RASOrin |
). Kepala sekolah didemo puluhan murid karena dinilai menerapkan sanksi berlebihan.
Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Solo, demonstrasi digelar sekitar pukul 07.30. Para murid membentangkan spanduk berisi nada keluhan atas tindakan para guru ketika memberikan sanksi termasuk kepada kepala SMK Bhakti Karya Sir Eka Lelana.”Kita setiap telat masuk diperlakukan seperti di pendidikan militer. Dihukum push up berantai, kemudian disuruh berguling di lantai. Kami kan murid, bukan tentara.
Apalagi sebentar lagi kami mau ujian semester, jadi takut kalau terus-terusan dihukum,” tutur A, salah seorang siswi. Guru yang kerap memberikan sanksi militer disebut-sebut berinisial WCN.
Demonstrasi tersebut hanya berlangsung singkat. Setelah anggota Polsek Karanganyar Kota mendatangi sekolah, pelajar kembali ke kelasnya masing-masing. Saat
demonstrasi, wartawan dilarang masuk ke dalam lingkungan sekolah untuk meliput. Bahkan ketika hendak mengambil gambar, dari luar pintu gerbang, petugas keamanan melarang dengan nada keras.
Setelah dilobi, wartawan diizinkan masuk ke dalam sekolah dan diterima Sri Eka Lelana. Sri Eka membantah sekolah telah bertindak semena-mena kepada para murid.
Menurutnya, sanksi tersebut untuk menegakkan kedisiplinan di sekolah. ”Hukuman yang kami terapkan masih tergolong wajar. Ini demi membentuk karakter murid yang disiplin,” tegas Sri Eka.
”Ada sebagian murid yang memang harus mendapatkan sanksi keras karena hampir setiap hari telat masuk sekolah. Apa murid yang seperti itu dibiarkan begitu saja? Kami terapkan sanksi tegas hanya kepada pelajar yang bandel,” imbuhnya. (adi/wa)