Y Hari Pristiyono SH |
Sekecil apapun sebuah karya jika ditekuni maka dapat menjadi jalan untuk menuju kesuksesan. “Saya selalu berusaha untuk berkarya memaksimalkan potensi yang ada pada diri,” ucap pria kelahiran 1961 yang juga masih aktif mengajar di SMK Pembangunan I Kutowinangun tersebut.
Pria yang pernah meraih juara II Karya ilmiah di Universitas Surabaya (UBAYA) itu juga rajin menyumbangkan darahnya untuk membantu sesama. Bahkan, pria yang kini tinggal di Jalan Kyai Waris II/Kutowinangun nomor 20 tersebut tercatat sebagai salah satu pendonor yang paling aktif. Tercatat sudah 75 kali dia mendonorkan darahnya. Ketulusan dan keihlasan untuk selalu berbagi, telah mengantarkan pria yang disapa Hari itu mendapatkan penghargaan baik di tingkat Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah bahkan nasional.
Salah satu yang berkesan, saat menerima penghargaan ke 75 pada tahun 2008. Saat itu, dia mendapat piagam penghargaan yang ditandatangani oleh dr Mar'ie Muhammad."Melalui donor darah, saya berharap hidup ini bermanfaat bagi orang lain," kata pria yang mengampu mata pelajaran PKN dan telah mengabdikan dirinya sebagai guru sejak tahun 1988 itu.
Di sela-sela kesibukannya beraktivitas, bapak satu anak ini ternyata juga hoby bermain musik dan membuat film dokumenter. Hoby musiknya disalurkan dengan mendirikan Sanggar Musik Band dan Sanggar Angklung yang dinamai Sanggar Musik Pra Ti Wi/Prasaja Tyas Wiguna.
“Dengan seni hidup menjadi indah. Sanggar angklung juga untuk Nguri-uri musik tradisional, yang jika dibiarkan tentunya akan hilang tergilas jaman,” ungkapnya.
Hari yang mempunyai cita-cita membuat sekolah gratis untuk anak yang kurang mampu ini menambahkan, bahwa hidup itu hendaknya selalu berkarya. Sekecil apapun sebuah karya jika ditekuni maka dapat menjadi jalan untuk menuju kesuksesan. “Saya selalu berusaha untuk berkarya memaksimalkan potensi yang ada pada diri,” ucap pria yang juga sempat meraih juara II Karya ilmiah di Universitas Surabaya (UBAYA) itu. (mam)