agung/ekspres |
Muhammad Hidayatulah, Ketua PC IPNU Purworeo mengatakan menghadirkan tarian dari negara Turki tersebut dirasakan mampu memberikan energi negatif kepada para pengurus yang dilantik.
"Tarian dengan cara memutar-mutarkan tubuh sang penari dengan pakaian yang lebar serta peci tinggi ini merupakan salah satu para penari mentransendensikan diri dengan Allah SWT," kata Hidayatullah.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan energi positif tarian sufi ini diharapkan pengurus yang baru dilantik dapat menjadikan Allah tujuan dari proses berorganisasi. Karena menurutnya, berorganisasi bagi para generasi muda merupakan bagian dari ibadah.
"Manusia diciptakan tidak lain hanyalah untuk beribadah. Sehingga mengisi waktu di usia muda dengan berorganisasi juga merupakan bentuk ibadah muamalah diluar ibadah mahdloh atau ibadah wajib yang sudah rutin dilaksanakan oleh umat Islam," katanya.
Pada bagian lain, Hidayat mengatakan, setelah dilantik ini pihaknya akan menggalakkan program-program prioritas yakni pembenahan internal perangkat organisasi serta pengkaderan.
"Dua hal ini saya kira mendesak untuk segera kami lakukan agar IPNU IPPNU nantinya betul-betul mampu menjawab tantangan kebutuhan generasi muda Islam di Kabupaten Purworejo," tandasnya.
Ia mengaku prihatin dengan kenakalan remaja yang belakangan marak terjadi di Purworejo. Menurutnya, salah satu penyebab kenakalan remaja ini lantaran pergaulan lingkungan yang kurang baik serta minimnya kegiatan kepemudaan yang positif di Kabupaten Purworejo.
"Dalam kondisi demikian IPNU IPPNU mengambil peranan untuk menemani mereka agar mau berlatih berorganisasi serta melakukan kegiatan-kegiatan baik sosial maupun keagamaan yang sangat positif bagi perkembangan generasi muda," katanya. (baj)