![]() |
TRIYONO |
KAJEN - Sijago merah kembali menyerang hektaran hutan di Kabupaten Pekalongan. Kebakaran itu kembali terjadi hingga menghanguskan belasan hektar hutan di wilayah Kabupaten Pekalongan sejak Minggu (11/10) hingga Senin (12/10) malam.
Berdasarkan data yang didapat, kebakaran terjadi di Desa Linggoasri dengan lahan yang terbakar mencapai tiga hektar. Di waktu yang sama, kebakaran juga terjadi di Desa Bukur, Kecamatan Bojong. Kebakaran di lokasi itu terjadi pada hari Minggu (11/10), dengan luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai sekitar 10 hektar.
Sementara, pada hari itu api juga membakar lahan di Desa Kaliboja, Kecamatan Paninggaran. Api berhasil dipadamkan, meski akhirnya kembali api kembali membakar di lokasi yang tak jauh dari lokasi awal pada Senin (12/10). Selain itu, Senin sore juga terjadi kebakaran hutan di sekitar Dukuh Kasogunung, Desa Doro, Kecamatan Doro. Artinya, dalam kurun waktu dua hari, total ada empat lokasi kebakaran di Kabupaten Pekalongan.
Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan, Bambang Sudjatmiko saat dikonfirmasi Radar, Selasa (13/10), membenarkan kejadian tersebut. Kebakaran hutan yang terjadi di Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen tersebut berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB.
"Untungnya pada jam 23.00 WIB sudah bisa dipadamkan oleh warga bersama pihak perhutani, BPBD dan relawan," ujar Bambang.
Lokasi yang terjal dan sulit dijangkau armada pemadam kebakaran, membuat proses pemadaman di lokasi kejadian berjalan secara manual. "Kebakaran kali ini terjadi di dekat Gunung Telu, Desa Linggoasri. Lokasinya sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran. Akibatnya, pemadaman dilakukan manual dengan memukul api dengan batang pohon," ungkapnya.
"Selain itu juga terjadi di Desa Kaliboja, Kecamatan Paninggaran, pada hari Minggu dan berhasil dipadamkan. Namun Senin (12/10) kembali terjadi di lokasi yang tidak jauh dari lokasi awal," terangnya.
Senin sore juga terjadi kebakaran hutan di sekitar Dukuh Kasogunung, Desa Doro, Kecamatan Doro. Pihaknya menduga penyebab semua kebakaran itu karena puntung rokok.
"Dugaan kami sementara, karena puntung rokok. Oleh karena itu, kami minta masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan. Apalagi dalam keadaan masih menyala dan berada di sekitar ilalang, semak atau dahan kering," tegasnya.
Ia menghimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah selama musim kemarau. Sehingga sampah yang ada menurutnya dikumpulkan saja. "Kemungkinan kemarau masih sampai akhir Oktober dan hujan baru akan terjadi pada pertengahan November. Jadi masih harus waspada dan jaga kelestarian alam sekitar kita," harapnya.
Sementara terpisah, Kades Linggoasri, Imam Nuryanto, membenarkan kejadian itu. Informasi yang diperolehnya dari warga kebakaran tersebut mulai terjadi sekitar pukull 19.00WIB.
"Setelah mendapat informasi itu, kami bersama-sama dengan TNI, Polri, BPBD, dan relawan memadamkan api dengan perealatan seadanya. Sebab, lokasinya sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran," ungkapnya saat dihubungi.
Senada juga diungkapkan Kasubag Humas Polres Pekalongan, AKP Aries Tri Hartanto. Ada sekitar empat titik hutan di wilayah Kabupaten Pekalongan yang terbakar.
"Hari Minggu (11/10) kebakaran terjadi di Areal Hutan Pinus Petak 80 80E milik Perum Perhutani RPH Winduaji BKPH Paninggaran KPH Pekalongan Timur yang terletak di Dukuh Silemut Desa Kaliboja Kecamatan Paninggaran. Sudah dipadamkan namun Senin (12/10) terbakar lagi di lokasi yang tidak jauh dari situ," jelasnya.
Di hari yang sama, lanjut dia, juga terjadi kebakaran di hutan pinus milik Perhutani KPH Pekalongan Timur (Bukur) petak 88 yang terletak di Dukuh Bukur Desa Bukur Kecamatan Bojong. Sedangkan Senin pagi juga terjadi kebakaran di kebun pinus petak 20 B milik Perum Perhutani RPH jolotigo PKPH Doro KPH Pekalongan Timur yang terletak di Dukuh Kasogunung Desa Doro Kecamatan Doro, seluas 0,5 hektar. (yan/yon)