• Berita Terkini

    Kamis, 22 Oktober 2015

    Kekeringan Makin Parah, BPBD Layani hingga Malam Hari

    ilustrasi/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Musim kemarau berkepanjangan menyebabkan jumlah desa yang mengalami krisis air di Kabupaten Kebumen makin parah dan terus bertambah. Tak hanya itu, sumber mata air yang menjadi andalan untuk droping air bersih juga mulai menyusut. Bahkan satu dari tujuh tempat sudah tidak bisa diambil airnya karena debitnya terus menyusut.

    Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Basori, mengatakan tempat lokasi pengambilan air yang sudah tidak lagi bisa diambil airnya berada di wilayah Alian. Sehingga praktis, untuk wilayah Kebumen timur hanya dipasok dari sumber mata air milik PDAM di Desa Ungaran, Kecamatan Kutowinangun. "Sehingga pelayanannya kepada masyarakat, setiap hari harus dilakukan sampai tengah malam," kata Basori, di kantornya, Rabu (21/10/2015).

    Sedangkan sumber air untuk wilayah Kebumen barat relatif tidak terkendala. Adapun titik-titik lokasi pengambilan air tersebut, yaitu di Waduk Sempor, Goa Petruk Kecamatan Ayah, Goa Karak Desa Redisari Kecamatan Rowokele, sumber mata air Karanggayam, dan sumur Pamsimas Desa Pandansari Kecamatan Sruweng.

    Hingga Rabu (21/10), BPBD telah mendistribusikan 4.084 tangki air bersih ke warga yang mengalami krisis air bersih. Dengan rincian, 850 tangki bersumber dari Dana Siap Pakai (DPS) BPBD, 1.240 tangki dari APBD 2015 dan 1.994 tangki bantuan dari pihak ketiga.

    Adapun jumlah desa yang mengalami krisis air bersih saat ini bertambah menjadi 101 desa di 17 kecamatan. Padahal satu bulan sebelumnya, baru sebannyak 97 desa. "Semua desa tersebut sudah kita droping. Untuk wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan mobil tangki, kita kerahkan truk dan pikap," tegasnya.

    Bahkan untuk daerah-daerah yang sangat parah, BPBD mengirimkan air bersih hingga dua kali dalam sepekan. Desa-desa tersebut meliputi Desa Kenteng, Sempor, Donorojo, Sampang dan Kedungwringin, untuk wilayah Kecamatan Sempor. Selanjutnya, untuk di wilayah Kecamatan Alian, Desa Tlogowulung, Kalirancang, Kemangguan, Wonokromo, dan Bojongsari. Di Kecamatan Pejagoan, Desa Watulawang, Aditirto, Kebagoran, Jemur, Prigi, dan Karangpoh.

    Kecamatan Sruweng, Desa Pengempon, Condongcampur, Pakuran dan Karangpule. Disusul Desa Tanahsari dan Jemur di Kecamatan Kebumen. Desa Soka dan Jatipurus, di Kecamatan Poncowarno. Yang terakhir, Desa Giripurno, Kecamatan Karanganyar.

    Penanganan krisis air bersih di Kebumen relatif tidak mengalami kendala. Selain karena anggaran yang disediakan dari APBD sebanyak 2.056 tangki, bantuan dari pihak ketiga juga terus mengalir. Hingga kemarin, jumlah bantuan dari pihak ketiga telah mencapai 4.356 tangki.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top