• Berita Terkini

    Selasa, 20 Oktober 2015

    Meriah, Pembukaan Porda XIII DIJ 2015

    SETIAKY A KUSUMA/RADAR JOGJA
    KULONPROGO - Ratusan atlet dari kabupaten dan kota se-DIJ mengikuti acara pembukaan Porda XIII DIJ 2015 di Alun-Alun Wates, kemarin (19/10). Event dua tahunan ini dibuka langsung oleh Gubernur DIJ HB X.

    Pembukaan ditandai dengan penyerahan trofi bergilir dari Kontingen Kota Jogja selaku juara umum Porda XII 2013 ke gubernur yang kemudian diserahkan kepada panitia pelaksana (Panpel) Porda XIII. Ditampilkan pula kesenian khas Kulonprogo, Subali-Sugriwa, yang memesona dilanjutkan dengan kesenian lainnya.

    Dalam sambutannya HB X menegaskan, sesuai dengan penggal bait lagu Indonesia Raya karya WR Soepratman “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya” memiliki relevansi dengan misi olahraga yakni dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Maka untuk memperoleh prestasi seperti itu, Indonesia menetapkan kebijakan pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga nasional dengan sistem piramida.

    ”Melalui sikap program berjenjang. Dengan pemasalan, pembibitan, dan peningkatan prestasi secara berkesinambungan. Implementasinya melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang meliputi semua kelompok umur dalam kegiatan olahraga,” terangnya.

    HB X menjelaskan, pemasalan adalah upaya mempolakan keterampilan dan kesegaran jasmani secara multilateral dan sosialiasi. Pembibitan dilakukan dengan sistem identifikasi bakat dan dilanjutkan dengan pengembangan bakat.

    ”Porda adalah salah satu cara merangsang dan memacu munculnya altet berbakat agar lebih giat dalam meningkatkan prestasi,” jelasnya.

    Menurut HB X, dalam setiap cabang olahraga (cabor), pencapaian prestasi merupakan tujuan utama. Pencapaian itu merupakan puncak proses pembinaan, program pemasalan, dan pembibitan yang diperagakan dalam suatu pertandingan.

    ”Dengan program pembinaan atlet yang ajeg, teratur dan berkesinambungan lewat latihan dan uji coba serta didukung sarana dan prasarana yang memadai, diharapkan atlet Indonesia akan bicara di event olahraga internasional,” ungkapnya.

    Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menambahkan, olahraga bisa dimasukkan dalam program pelatihan bela negara. Sebab, nilai-nilai dalam olahraga bisa ditransformasikan untuk membangun semangat kebangsaan. Misalnya, semangat sportivitas yang mengajarkan sifat kesatria, jujur, dan terbuka.

    Hasto menuturkan, kompetisi boleh berlangsung sengit dan berusaha saling mengalahkan. Namun setelah permainan usai, setiap atlet harus bisa menganggap lawan adalah sahabat. ”Nilai-nilai persahabatan dan solidaritas itulah yang harus dikembangkan melalui olahraga,” ungkapnya.

    Sementara itu, Porda DIJ 2015 mempertandingkan total 407 nomor dari 34 cabor. Sejumlah cabor sudah diselenggarakan lebih dulu, karena bersamaan dengan jadwal Pra PON XIX/2016. (tom/ila)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top