• Berita Terkini

    Jumat, 30 Oktober 2015

    Pemuda Alami Krisis Wawasan Kebangsaan

    SUDARNO AHMAD/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Sejak krisis 1998 pemuda Indonesia mengalami krisis wawasan kebangsaan. Generasi muda kehilangan keikhlasan dalam berbangsa dan bernegara. Semua diukur dengan hal-hal yang bersifat materi.

    Hal itu dikatakan oleh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro Semarang, Puji Astuti, saat menjadi narasumber Seminar, Talkshow dan Diskusi Peningkatan Wawasan Kebangsaan di Hotel Candisari Karanganyar, kemarin.

    Puji Astuti, menyatakan Bangsa Indonesia mulai kehilangan ukuran dan standar-standar moral dalam membangun kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Seperti menghalalkan segala cara untuk mengejar kepentingan-kepentingan pribadi maupun kelompok.

    "Bangsa ini mulai kehilangan kebanggaan terhadap kekuatan-kekuatan sendiri di tengah gempuran globalisasi. Kita sering dianggap sebagai bangsa yang lemah karena ketergantungan kita kepada bangsa lain," paparnya.

    Selain itu, mulai muncul ancaman serius terhadap persatuan dan kesatuan bangsa serta ancaman terhadap nilai-nilai luhur bangsa. "Seperti konflik sosial yang terus menerus, menurunnya sikap sopan santun dan tata krama dalam pergaulan sosial. Melemahnya kejujurab dan juga pembangkangan atau ketidakpatuhan terhadap berbagai aturan-aturan norma dan hukum," imbuhnya.

    Ia menilai wawasan kebangsaan sangat penting serta keharusan. Melalui wawasan kebangsaan ini diyakini dapat menyatukan para generasi muda. "Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 adalah tonggak pembentukan wawasan kebangsaan dengan tekad bertanah air satu, berbangsa satu dan menjujung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia," tegasnya.

    Acara yang dibuka oleh Asisten 1 Sekda Mahfud Fauzi itu mengangkat tema implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai pendukung tumbuhkembangnya wawasan kebangsaan.

    Selain Puji Astuti, panitia juga menghadirkan dua narasumber lain. Yaitu Mahfud Fauzi,b yang menggantikan Pj Bupati M Arief Irwanto, dengan tema sinergitas implementasi pancasila dan kearifan lokal guna memperkokoh persatuan. Serta, Warjan (Pengawas SMK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kebumen, dengan tema implementasi Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kebumen, Nurtaqwa Setya Budi, menjelaskan acara tersebut digelar dengan tujuan agar masyarakat senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top