PURWOREJO--Menambatkan kambing di tepi jalan raya yang berada tidak jauh dari rumahnya, Teguh Basuki (41) warga RT 2 RW 2 Desa Pakisrejo, Kecamatan Banyuurip harus gigit jari mendapati kambingnya tidak ada di tempat saat hendak dibawa pulang, Selasa (6/10).
Kejadian itu tidak saja menimpa Teguh Basuki, karena ada warga Banyuurip yang lain juga kehilangan kambingnya. Ada dugaan, modus pencurian itu menggunakan mobil tertutup untuk membawa kabur barang curiannya.
Wahyu Budi Utomo (40), tetangga Teguh Basuki menceritakan kejadian pencurian itu terjadi pada siang menjelang sore sekitar pukul 15.30 wib. Saat kejadian kambing betina yang sedang digembala bersama 5 ekor anaknya itu berada di tepi jalan raya dalam kondisi tidak terlalu sepi.
“Ada warga yang melihat, katanya kambing diangkut oleh pelaku menggunakan mobil sejenis Avanza. Dia curiga karena mobil berhenti di lokasi, sedangkan lima ekor anak kambing mendekati mobil itu,” ucapnya, Jumat (9/10).
Menurut Wahyu, berdasarkan cerita dari saksi, jumlah pelaku lebih dari dua orang. Aksi yang dilakukan cukup rapi dan ditengarai pelaku merupakan spesialis pencurian ternak kambing. “Akibat kejadian itu, Teguh menderita kerugian sekitar Rp 1.500.000,” jelasnya.
Sebelumnya, aksi pencurian ternak kambing juga menimpa Tugiyo warga RT 3 RW 1 Kelurahan Kledung Kradenan. Seekor kambing jantan miliknya hilang di kandang yang berada tidak jauh dari rumahnya pada 30 September 2015 sekitar pukul 2.00 dini hari.
“Di kandang ada 4 ekor, tapi yang diambil hanya seekor kambing jantan jenis domba,” ucap Tugiyo.
Dikatakan Tugiyo, saat kejadian, dirinya tengah hendak menyaksikan tayangan sepak bola di salah satu stasiun televis. Saat itulah ia mendengar suara mencurigakan dari sekitar kandang kambing. Namun, belum sampai kandang, dua pelaku yang mengendarai sepeda motor bebek lebih dahulu kabur membawa seekor kambing seharga Rp 1.500.00 yang baru 2 hari dibelinya.
“Saya melihat mereka berboncengan, kambing dipangku yang belakang. Sempat saya kejar sampai luar desa tapi tidak kena karena kondisi sepi dan gelap,” jelasnya.
Tugiyo menambahkan, selain kambing miliknya, sebelumnya kambing lain hasil bantuan dari pemerintah yang dipelihara warga juga raib digasak maling. Tidak hanya itu, sejumlah ternak seperti ayam juga kerap menjadi sasaran empuk pencuri.
Atas maraknya aksi pencurian tersebut, warga berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap para pelaku pencurian agar warga tidak terus menerus resah. “Ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, sebab aksi pencurian di desa ini sering terjadi,” imbuhnya. (baj)
Kejadian itu tidak saja menimpa Teguh Basuki, karena ada warga Banyuurip yang lain juga kehilangan kambingnya. Ada dugaan, modus pencurian itu menggunakan mobil tertutup untuk membawa kabur barang curiannya.
Wahyu Budi Utomo (40), tetangga Teguh Basuki menceritakan kejadian pencurian itu terjadi pada siang menjelang sore sekitar pukul 15.30 wib. Saat kejadian kambing betina yang sedang digembala bersama 5 ekor anaknya itu berada di tepi jalan raya dalam kondisi tidak terlalu sepi.
“Ada warga yang melihat, katanya kambing diangkut oleh pelaku menggunakan mobil sejenis Avanza. Dia curiga karena mobil berhenti di lokasi, sedangkan lima ekor anak kambing mendekati mobil itu,” ucapnya, Jumat (9/10).
Menurut Wahyu, berdasarkan cerita dari saksi, jumlah pelaku lebih dari dua orang. Aksi yang dilakukan cukup rapi dan ditengarai pelaku merupakan spesialis pencurian ternak kambing. “Akibat kejadian itu, Teguh menderita kerugian sekitar Rp 1.500.000,” jelasnya.
Sebelumnya, aksi pencurian ternak kambing juga menimpa Tugiyo warga RT 3 RW 1 Kelurahan Kledung Kradenan. Seekor kambing jantan miliknya hilang di kandang yang berada tidak jauh dari rumahnya pada 30 September 2015 sekitar pukul 2.00 dini hari.
“Di kandang ada 4 ekor, tapi yang diambil hanya seekor kambing jantan jenis domba,” ucap Tugiyo.
Dikatakan Tugiyo, saat kejadian, dirinya tengah hendak menyaksikan tayangan sepak bola di salah satu stasiun televis. Saat itulah ia mendengar suara mencurigakan dari sekitar kandang kambing. Namun, belum sampai kandang, dua pelaku yang mengendarai sepeda motor bebek lebih dahulu kabur membawa seekor kambing seharga Rp 1.500.00 yang baru 2 hari dibelinya.
“Saya melihat mereka berboncengan, kambing dipangku yang belakang. Sempat saya kejar sampai luar desa tapi tidak kena karena kondisi sepi dan gelap,” jelasnya.
Tugiyo menambahkan, selain kambing miliknya, sebelumnya kambing lain hasil bantuan dari pemerintah yang dipelihara warga juga raib digasak maling. Tidak hanya itu, sejumlah ternak seperti ayam juga kerap menjadi sasaran empuk pencuri.
Atas maraknya aksi pencurian tersebut, warga berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap para pelaku pencurian agar warga tidak terus menerus resah. “Ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, sebab aksi pencurian di desa ini sering terjadi,” imbuhnya. (baj)