ARIEF BUDIMAN/RASO |
Usaha tersebut cukup membuahkan hasil. Sebanyak tujuh pendaki bersedia dievakuasi melalui jalur pendakian Candi Cetho, Jenawi, kemarin (21/10). Mereka adalah Siswanto, 25, warga Purwodadi; M. Hanung, 34, warga Banyudono, Boyolali; Agustinus Sino, 48, warga Ngadirojo, Boyolali; Hadi Legiyo, 18, warga Ngablak, Magelang; Sujono, 40, warga Ngablak, Magelang; Anggoro, warga solo; dan Kakung Dul, warga Solo.
”Sedangkan 11 pendaki masih bertahan di puncak. Tujuh orang dari Tulungagung, satu orang dari Matesih, satu asak Grobogan, dan dua orang dari Blora,” terang Jhon Tit relawan komunitas Anak Gunung Lawu (AGL) di pos evakuasi jalur Candi Cetho.
Kenapa enggan dievakuasi? Menurut Jhon, mereka ingin menghabiskan bulan Suro selama tiga minggu mendatang di puncak Hargo Dalem. ”Mereka juga berniat membantu memadamkan api. Padahal jika melihat kobaran api saat ini semakin meluas,” terangnya.
Terkait logistik selama di puncak, Jhon menuturkan, para pendaki telah menyiapkan bekalnya masing-masing. Jika kehabisan logistik, mereka dapat membeli makan di warung Mbok Yem di dekat puncak yang selama ini biasa melayani kebutuhan konsumsi pendaki.
Sementara itu, setibanya di pos Cetho, ketujuh pendaki dicek kesehatannya. Hasil tes kesehatan, para pendaki tersebut dinyatakan sehat karena itu langsung dipulangkan ke daerah asalnya.
Pengendali lapangan SAR Basarnas Jawa Timur Supriono menegaskan, proses penyisiran pendaki belum akan dihentikan hingga kawasan Gunung Lawu steril dari pendaki. Mengingat kondisi Lawu belum sepenuhnya aman. Sebab kebakaran masih terjadi di antara pos 1 dan pos 2 Cemoro Sewu.
”Kami terus bujuk mereka (pendaki) agar mau dievakuasi. Karena situasi masih belum aman, jadi Gunung Lawu harus steril dari pendaki,” tegas Supriono yang turut memantau evakuasi.(adi/wa)