JOGJA - Keraton Jogja bakal menggelar peringatan malam 1 Sura Selasa malam besok (13/10). Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, peringatan malam 1 Sura itu diinisiasi oleh Paguyuban Abdi Dalem Keprajan Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).
Anggota abdi dalem keprajan sebagian besar adalah pegawai negeri sipil (PNS) dan pensiunan PNS yang bertugas di lingkungan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota se-DIJ. Ada juga yang berlatar belakang purnawirawan TNI dan Polri maupun dari paguyuban dukuh dan lurah se-DIJ.
”Jumlah anggota paguyuban abdi dalem keprajan mencapai sekitar 800 orang,” ujar KRT Condropurnomo yang ditunjuk sebagai penanggung jawab teknis pelaksanaan peringatan malam 1 Sura, kemarin.
Condro menyatakan, rangkaian peringatan 1 Sura diawali dengan wilujengan di Bangsal Ponconiti, kompleks Keben, Keraton Jogja. Di tempat ini, peserta acara mengadakan doa bersama. Tema yang diusung dalam doa tersebut adalah dari Jogjakarta untuk Indonesia.
”Kami juga mendoakan agar agenda pilkada langsung di Bantul, Gunungkidul, dan Sleman pada 9 Desember 2015 berjalan aman, dan lancar,” ungkapnya.
Setelah doa bersama, dilanjutkan dengan laku tapa bisu atau berjalan tanpa bicara mengelilingi tembok luar Keraton Jogja. Semua peserta mengenakan busana pranakan, pakaian khas abdi dalem.
Condro menerangkan, keputusan menggelar peringatan malam 1 Sura itu dilakukan setelah pihaknya mengikuti masukan abdi dalem pangulon (penghulu) Keraton Jogja KRT Ngabdul Ridwan.
Berdasarkan pandangan Ngabdul Ridwan, malam 1 Sura diadakan Selasa malam, 13 Oktober 2015.
Untuk persiapan acara, telah diadakan koordinasi dengan berbagai instansi terkait. Di antaranya, Polresta Jogja, Disbudpar Kota Jogja, dan Dinas Kebudayaan DIJ.
Dalam kepanitiaan, tercatat mantan Sekprov DIJ Tri Harjun Ismaji atau Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Projonegoro didaulat sebagai paranpara atau penasihat. Sedangkan sebagai Pembina adalah KPH Mangunkusumo atau Harsadiningrat yang pernah menjabat bupati Gunungkidul periode 1995-2000.
Condro juga mengaku telah menyampaikan rangkaian persiapan ini kepada Penghageng Nidya Budaya Keraton Jogja GBPH Prabukusumo. “Gusti Prabu telah memberikan izin,” katanya. (kus/jko)
Anggota abdi dalem keprajan sebagian besar adalah pegawai negeri sipil (PNS) dan pensiunan PNS yang bertugas di lingkungan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota se-DIJ. Ada juga yang berlatar belakang purnawirawan TNI dan Polri maupun dari paguyuban dukuh dan lurah se-DIJ.
”Jumlah anggota paguyuban abdi dalem keprajan mencapai sekitar 800 orang,” ujar KRT Condropurnomo yang ditunjuk sebagai penanggung jawab teknis pelaksanaan peringatan malam 1 Sura, kemarin.
Condro menyatakan, rangkaian peringatan 1 Sura diawali dengan wilujengan di Bangsal Ponconiti, kompleks Keben, Keraton Jogja. Di tempat ini, peserta acara mengadakan doa bersama. Tema yang diusung dalam doa tersebut adalah dari Jogjakarta untuk Indonesia.
”Kami juga mendoakan agar agenda pilkada langsung di Bantul, Gunungkidul, dan Sleman pada 9 Desember 2015 berjalan aman, dan lancar,” ungkapnya.
Setelah doa bersama, dilanjutkan dengan laku tapa bisu atau berjalan tanpa bicara mengelilingi tembok luar Keraton Jogja. Semua peserta mengenakan busana pranakan, pakaian khas abdi dalem.
Condro menerangkan, keputusan menggelar peringatan malam 1 Sura itu dilakukan setelah pihaknya mengikuti masukan abdi dalem pangulon (penghulu) Keraton Jogja KRT Ngabdul Ridwan.
Berdasarkan pandangan Ngabdul Ridwan, malam 1 Sura diadakan Selasa malam, 13 Oktober 2015.
Untuk persiapan acara, telah diadakan koordinasi dengan berbagai instansi terkait. Di antaranya, Polresta Jogja, Disbudpar Kota Jogja, dan Dinas Kebudayaan DIJ.
Dalam kepanitiaan, tercatat mantan Sekprov DIJ Tri Harjun Ismaji atau Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Projonegoro didaulat sebagai paranpara atau penasihat. Sedangkan sebagai Pembina adalah KPH Mangunkusumo atau Harsadiningrat yang pernah menjabat bupati Gunungkidul periode 1995-2000.
Condro juga mengaku telah menyampaikan rangkaian persiapan ini kepada Penghageng Nidya Budaya Keraton Jogja GBPH Prabukusumo. “Gusti Prabu telah memberikan izin,” katanya. (kus/jko)