• Berita Terkini

    Jumat, 23 Oktober 2015

    Peringati Hari Santri, Ribuan Warga Kebumen Gelar Shalat Istisqo

    sudarnoahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Peringatan Hari Santri Nasional 2015, digelar di tengah ribuan jiwa warga Kabupaten Kebumen menderita krisis air bersih menyusul musim kemarau berkepanjangan. Atas keprihatinan tersebut, perayaan Hari Santri Nasional tingkat Kabupaten Kebumen, diisi dengan salat istisqo, di Alun-alun Kebumen, Kamis (22/10/2015).

    Para alim, ulama, pejabat dan santri Kebumen mengikuti salat istisqo yang sangat jarang dilakukan. Mereka rela melakukan itu ditengah terik matahari untuk meminta segera turun hujan. Meski ditengah terik matahari, salat yang diimami dan khotib Hamid, dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, itu berjalan sangat khusuk.

    Sebelum salah istisqo digelar, sedikitnya sepuluh ribu santri dari pondok pesantren, dan siswa madrasah di Kebumen  mengikuti jalan sehat ta'aruf. Mereka dilepas oleh Penjabat Bupati Kebumen M Arief Irwanto dari depan Pendopo Bupati.

    Hadir pada acara tersebut, anggota forum koordinasi pimpinan daerah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen Masmin, pimpinan pondok pesantren, Asiten Sekda, staf ahli bupati, serta pejabat di jajaran Pemkab Kebumen.

    Ribuan santri menyusuri rute dari depan Pendopo Bupati, Jalan Pahlawan, hingga Tugu Lawet. Selanjutnya, ke utara melalui Jalan Kusuma, sampai simpang tiga Wonoyoso, ke barat lewan Jalan HM Sarbini. Peserta selanjutnya kembali ke Alun-alun Kebumen, melalui Jalan Pahlawan barat.

    Di sepanjang perjalanan, para santri tak henti-hentinya melantunkan salawat nabi dengan membawa panji-panji organisasi santri dan bendera merah putih. Pada kesempatan itu, para santri juga berikrar akan setia kepada NKRI, bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa raga membela tanah air dan bangsa Indonesia. Siap berperan aktif dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan kesejahteraan lahir batin untuk seluruh rakyat Indonesia.

    "Sebagai santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, berpegang teguh pada aqidah, ajaran, nilai dan tradisi Islam ahlusunnah wal jamaah," kata perwakilan santri, membacakan ikrarnya.
    Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Masmin, menyampaikan Hari Santri Nasional penting yang mengandung pesan untuk meneruskan jejak perjuangan para santri. Ulama, dan kiai dalam membela umat, bangsa dan negara.

    Penjabat Bupati M Arief Irawanto, menuturkan istilah santri memang asli dari Indonesia, berbeda dengan istilah siswa yang berasal dari Belanda.
    Jaringan santri, lanjut Arief, telah terbukti konsisten menjaga perdamaian dan keseimbangan. Perjuangan para kiai menjadi catatan sejarah yang strategis, bahkan sejak kesepakatan tentang darul Islam pada pertemuan para kiai di Banjarmasin 1936, jauh sebelum Indonesia merdeka. "Pada muktamar NU di Situbondo, tahun 1984, jelas sekali tantang rumusan Pancasila sebagai dasar negara. Bahwa NKRI sebagai bentuk final, harga mati yang tidak bisa dikompromikan," tandasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top