 |
| IMAM/EKSPRES |
"Sudah ada nama-nama dan identitas pelakunya. Mudah-mudahan bisa segera kita tangkap mereka," kata Kapolres Kebumen AKBP Faizal SIK MH seperti dituturkan Kasatreskrim AKP Willy Budiyanto SH, dihubungi via sambungan telepon, semalam (9/10/2015).
Zaenal Arifin (40) harus kehilangan uang sejumlah Rp 67 juta plus perhiasan menyusul peristiwa pencurian yang terjadi di rumahnya pada Kamis pagi. Saat itu, rumah Zaenal yang dalam keadaan kosong disatroni pelaku yang diperkirakan berjumlah dua orang.\
Para pelaku sepertinya sudah paham benar situasi rumah korbannya. Memanfaatkan rumah kosong setelah ditinggal pembantu korban berbelanja, pelaku hanya butuh
waktu sekitar 10 menit untuk menggasak uang dan perhiasan korban yang disimpan dalam kamar.
AKP Willy mengatakan, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus tersebut. Sejauh ini, kata dia, belum ada indikasi keterlibatan orang dalam
dalam kasus ini. Berdasarkan hasil penyelidikan sejauh ini, polisi menduga para pelaku adalah sindikat luar daerah.
"Ada sejumlah kejadian sejenis yang terjadi di kabupaten lain. Untuk itu, kami saat ini tengah berkoordinasi dengan polres tetangga seprti Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Purworejo," kata Willy yang semalam baru saja pulang dari Purworejo.
Kedatangan aparat Polres Kebumen ke Purworejo sekaligus dalam rangka mengungkap kasus pencurian di Kecamatan Alian. Polres Purworejo, kata AKP Willy, baru saja menangani kasus pencurian dan kekerasan dengan tersangka warga Kecamatan Mirit yang dibekuk aparat Polda Jawa Tengah, baru lalu. "sejauh ini belum ada kaitannya dengan pencurian di Kecamatan Alian. Namun masih kita dalami," tegasnya.
Di sisi lain, AKP Willy menghimbau agar warga masyarakat lebih berhati-hati saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Apalagi, bila memiliki barang berharga. "Kami menghimbau agar warga lebih berhati-hati saat menyimpan barang berharga," katanya.
Selain itu, dia juga menghimbau agar warga yang menjadi korban tindak kejahatan pencurian dapat sesegera mungkin melapor kepada aparat Kepolisian. Pasalnya pada beberapa kejadian, warga terlambat melaporkan sehingga pelaku sudah telanjur menghilangkan jejak. "Lambatnya laporan seringkali menyulitkan kami untuk menangkap para pelaku," katanya.(cah)
