• Berita Terkini

    Sabtu, 17 Oktober 2015

    Seorang Sekdes di Kendal Tewas Disabet Celurit

    NUR KHOLID MS
    KENDAL - Sekertaris desa (Sekdes) Desa Darupono, Ngarjo (40) yang tinggal di RT3, RW1, Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, tewas ditangan tetangganya sendiri. Korban disabet senjata tajam berupa arit (celurit, red) saat sedang memandikan burung piaraanya di samping rumahnya, Jumat (16/10) pukul 09.30 WIB.  Usai membantai Sekdes tersebut, pelaku berusaha menyerang istri korban, namun tidak berhasil.

    Pelaku yang diketahui bernama Kamsani (31) akhirnya kabur melalui belakang rumah korban dan masuk ke dalam hutan lindung Darupono. Dan pelaku pembacokan masih dalam pengejaran petugas. Peristiwa itu sontak membuat geger warga desa setempat.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga mendapati jenasah perangkat desa itu dalam kondisi tersungkur berlumuran darah di samping rumahnya. Kondisi tubuh korban sangat mengenaskan akibat sabetan senjata tajam pada bagian kepala, tangan bahkan lehernyapun nyaris putus.

    Polisi yang menerima laporan pembunuhan, langsung memasang garis polisi dan melakukan olah TKP. Selain itu, polisi juga mencari keterangan dari saksi dan memburu pelaku yang diketahui kabur usai membunuh korban ke arah hutan Darupono.

    Keterangan saksi, Kastono, saat kejadian warga mendengar teriakan minta tolong. Saat didatangi, korban sudah berlumuran darah dengan luka mengenaskan di wajah dan kepalanya.

    "Memang ada kegaduhan di rumah Sekdes itu. Namun, tak ada dari warga yang berani mendekat. Namun stelah keaduhan itu reda, mulai beranikan diri datangi rumah pak carik. Namun, pintu depan terkunci. Dan terpaksa dibuka paksa. Namun, sudah mendapati pak carik tergeletak penuh darah. Sedangkan pelaku kabur setelah diteriaki warga dan tidak berani menangkap karena masih memegang celurit," kata dia.

    Bidan Desa Atik, mengaku, datang ke rumah Sekdes itu karena mendapat telpon dari warga. Namun, saat berada di rumah korban, Sekdes itu sudah meninggal dengan kondisi mengenaskan. "Saat dirumah korban, pak carik sudah meninggal. Dan saya hanya menemukan istri korban dan anaknya yang sedang sakit bersama pembantunya yang ketakutan berada dalam satu kamar," ungkap dia.

    Pembantu korban, Mikesari (18), mengatakan, sebelum membunuh Ngarjo, pelaku sempat mengancam istrinya, Siswati. Bahkan istri korban sempat ditonjok hingga ketakutan dan lari masuk ke dalam kamar. Pembantu, istri dan anak korban yang ketakutan mengunci semua pintu dan melihat dari celah jendela korban bertengkar dengan pelaku.

    "Saat itu sebenarnya korban dan istrinya mau ke Kendal. Dan saya diminta menjaga Mario anaknya yang sedang sakit. Tapi saat korban tengah berada di samping rumahnya untuk memandikan burung, pelaku tiba-tiba membacok korban. Namun, sebelum tersungkur, korban yang berlumuran darah sempat berdiri dan melawan pelaku. Saya takut dan hanya mendengar warga berteriak mengejar pelaku sja," terang dia.

    Kapolres Kendal, AKBP Widi Atmoko, melalui Kasat Reskrim Polres Kendal, IPTU Fiernando Andriyansyah, mengatakan, motif pelaku masih dalam penyidikan.
    "Motif masih kita dalami dengan pemeriksaan saksi dan pelaku yang dalam pengejaran. Begitu juga apakah pelaku masih ada huungan kerabat dengan korban atau tidak terus kita dalami, " tegas dia.

    Usai tim inafis Polres Kendal mengindentifikasi korban, jenasahnya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk di otopsi. Kasus pembunuhan perangkat desa ini masih dalam penanganan Polsek Kaliwungu dan Polres Kendal. (nur)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top