• Berita Terkini

    Senin, 19 Oktober 2015

    Soal Dukung Paslon, PMII Sesalkan Elite NU

    dok/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kebumen, menyesalkan adanya polemik di struktural NU yang saling berseteru terkait adanya momen Pilkada Kebumen. Adanya polemik tersebut dinilai menunjukkan ketidakdewasaan warga NU dalam memaknai proses demokrasi yang sedang berjalan.

    Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum PMII Cabang Kebumen Muhammad Sobir. Menurutnya, persoalan memilih calon bupati merupakan hak asasi bagi setiap warga NU, Seharusnya tidak boleh ada intervensi dari pihak mana pun dan oleh siapa pun.

    “Saya berharap NU jangan mencampur adukan persoalan organisasi dengan persoalan politik. Di mana disitu terbumbui oleh kepentingan pribadi,” tuturnya kepada kebumenekspres.com, Minggu (18/10/2015) di Sekretariat PMII Kebumen.

    Sobir juga sangat menyayangkan sikap para elit-elit NU yang seolah tidak paham dengan AD/ART dan peraturan organisasi yang telah di sepakati bersama. Khususnya terkait keputusan dalam Muktamar Ke 27 tahun 1984 di Situbondo yang menyatakan NU Khittah dan tidak akan terjun ke politik praktis. Sementara kini warga NU Kebumen seolah terkesan dipaksakan untuk satu suara mendukung salah satu pasangan calon bupati. “Kalau sudah begini jelas tidak tepat, hanya demi kepentingan sesaat dapat menimbulkan perpecahan,” keluhnya.

    Sobir menambahkan, sebenarnya tidak menjadi persoalan orang-orang yang ada di struktural NU secara pribadi, mendukung calon manapun. Pasalnya itu merupakan hak untuk memilih calon pemimpin. Namun yang menjadi persoalan adalah ketika organisasi NU di jadikan kendaraan politik. Bahkan kini NU sudah dijadikan sebagai ajang agitasi dan propaganda serta penggirngan massa untuk memilih salah satu kandidat calon bupati. “Jika ini diteruskan tertentu, dapat menjadi polemik di tubuh NU, sendiri,” paparnya.

    Satu kader NU di Kecamatan Sempor KH Ahmad Riyanto SPd  mengatakan, Ulama adalah warosatul ambiya atau pewaris para nabi yang Rohmatan Lil Alamin. Namun di NU tampaknya kini mulai pudar. Pasalnya salah satu tokoh NU ternama, dalam sebuah pengajian pernah berkata bahwa warga NU yang tidak mendukung pasangan Fuad -Yazid akan sengkleh tangannya  dan Pengurus NU yang yang tidak taat pada PCNU akan dipecat.” Kalau sudah arogansi seperti ini ko kayak bukan organisasi para ulama,” tuturnya.

    Sementara itu berdasarkan konfirmasi kemarin via phone kepada Katib Syuriah PCNU Kebumen Salim Wasdy MPd mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima baik secara lisan, surat ataupun SMS, dari struktural maupun Kader NU yang tidak setuju dengan langkah PCNU Kebumen. “Saya belum menerima apapun dan dari siapapun terkait adanya pihak yang tidak setuju dengan langkah PCNU Kebumen,” paparnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top