Pada kesempatan itu, Taufik yang menjadi salah satu narasumber mengatakan, pesantren dinilai merupakan komponen yang menguatkan Pancasila. Pesantren melalui NU-nya, juga telah menyosialisasikan Pancasila kepada masyarakar sejak pendirian bangsa ini. Bahkan proklamator kemerdekaan RI Ir Soekarno sempat mengusulkan agar Pancasila dijadikan azas dalam hubungan negara-negara di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dikatakan Taufik, orang yang ber-Pancasila dengan benar, sudah pasti ber-Islam dengan benar. Seminar yang diisi tanya jawab itu pun memberi pencerahan terhadap masyarakat, mengingat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu masih sangat relevan untuk disampaikan dalam kondisi saat ini. Sehingga sistem ketatanegaraan Indonesia yang menganut demokrasi Pancasila itu tidak boleh diubah. Begiitu pula pada pembukaan UUD 1945 yang terdapat cita-cita, tujuan serta dasar bernegara. Selanjutnya Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang lebih dikenal dengan empat pilar kebangsaan.
Kegiatan positif di pesantren itu pun perlu digencarkan secara terus menerus agar masyarakat peduli sejarah dan selalu mengedepankan semangat kebersamaan membangun hingga selama-lamanya. "Kami melihat peran pesantren dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sudah cukup banyak. Antara lain toleransi dan menghargai kalangan minoritas," kata Taufik.
Selain Taufik, sejumlah narasumber juga hadir pada kesempatan kemarin. Mereka yakni Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori atau yang dikenal dengan Gus Yusuf dan Rektor IAINU Kebumen Imam Satibi. Hadir Ketua DPC PKB Kebumen Zaeni Miftah dan pasangan calon bupati dan wakil bupati Kebumen Muhammad Yahya Fuad-Yazid Mahfudz. (cah)
