• Berita Terkini

    Senin, 12 Oktober 2015

    Usai Gali Sumur Terjatuh, Warga Banyumas Meninggal

    AGUS/EKSPRES
    BANYUMAS-NAsib tragis menimpa keluarga Rokib (11) siswa kelas VI SDN 3 Pageraji Kecamatan CIlongok. Sang ayah, Kusroni (60) warga RT 8 RW 3 Desa Kasegeran Kecamatan Cilongok meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam sumur setelah sebelumnya meneruskan menggali sumur yang dibuat anaknya selama satu tahun pada Minggu (11/10) pukul 15.00.

        Informasi yang diperoleh, Rokib selama satu tahun terakhir menggali sumur sendiri usai pulang sekolah sampai saat ini kedalamannya mencapai 10 meter. Pada Minggu (11/10), sang ayah membantu meneruskan menggali sumur sampai dengan kedalaman 11 meter. Selesai menggali, korban naik ke atas yang ditarik oleh istri yaitu Sadiah dibantu anaknya Rokib menggunakan tali yang di putar menggunakan alat sederhana.

        Namun diduga tidak kuat menarik, korban yang sudah naik ditarik tali terjatuh ke dasar sumur yang kemudian pancong yang dibawa naik ikut terjatuh mengenai paha. Sang istri yang panik kemudian teriak minta tolong dan tetangga sekitar rumah korban langsung membantu mengevakuasi korban yang berada di dasar sumur.

        Setelah berhasil di evakuasi, korban tak sadarkan diri dengan luka di bagian paha dan saat akan dibawa ke Rumah Sakit sudah meninggal. Diduga korban mengalami luka dalam sehingga menyebabkan meninggal dunia. "Korban meninggal dunia saat akan dibawa ke rumah sakit. Diduga mengalami luka dalam karena luka luar hanya paha yang robek terkena pancong,"jelas Kepala Desa Kasegeran, Suhedi.

        Suhedi yang melepas jenazah di rumah duka mengatakan, lokasi sumur sudah diamankan oleh pihak keluarga. Pihak keluarga juga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. "Keluarga sudah menerima kejadian tersebut dan selanjutnya sumur tersebut kemungkinan akan ditutup,"katanya.

        Penggalian sumur yang dilakukan keluarga korban, lanjutnya, merupakan dampak dari kekeringan yang melanda wilayah Kasegeran. Karena jauh dari sumber air, korban berinisiatif untuk meneruskan menggali sumur supaya mata airnya muncul, tetapi meninggal terlebih dahulu.

        Guru kelas Rokib, Eko Febriani SPd menjelaskan, sejak kelas V Rokib menggali sumur sendiri di belakang rumah karena selama ini tidak punya sumur. Usai pulang sekolah, Rokib menggali sumur sampai satu tahun ini kedalamnya mencapai 10 meter. Padahal Rokib pernah menjalani operasi di bagian kepala.

        "Sebelumnya, ayahnya pernah di operasi karena menderita penyakit hernia. Dan setelah itu, Rokib juga di operasi di bagian kepala karena ada penyakitnya. Selama satu tahun menggali sumur sampai kedalaman 10 meter dan sudah keluar airnya sedikit,"jelasnya.

        Terkait dengan kejadian tersebut, lanjut Eko yang datang ke rumah duka, pihak keluarga menerima kejadian tersebut. Ia mewakili pihak SDN 3 Pageraji juga mengucapkan bela sungkawa dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. (gus)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top