• Berita Terkini

    Senin, 12 Oktober 2015

    Waduh Gawat, Tiga dari Delapan Armada BPBD Rusak

    ilsutrasi
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Peristiwa kebakaran yang menimpa sejumlah kawasan hutan akhir-akhir ini dipastikan menjadi tantangan berat bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen. Selain terjadi di tengah makin parahnya krisis air bersih di Kebumen, BPBD harus dihadapkan dengan rusaknya sejumlah armada pemadam kebakaran.

    Dari 8 armada pengangkut air yang ada saat ini ,tiga diantaranya rusak, bahkan bisa dikatakan sudah tak layak pakai.  Kondisi itu tidak ditampik oleh Kasi Kedaruratan pada BPBD Kabupaten Kebumen, Arif Rohmadi SSos. "Ya benar. Saat ini tiga armada kami masuk ke bengkel karena sasisnya patah. Kondisi ini sudah lama sebenarnya, dan repotnya penyambungan sasis dengan cara dilas juga tidak menyelesaikan masalah. Sambungan itu akan rawan patah saat dibawa ke kawasan pegunungan dan membahayakan," ujarnya, kepada kebumenekspres.com, Minggu (11/10/2015).

    Akibat rusaknya mobil damkar, BPBD Kebumen melakukan "langkah darurat" dengan menyewa truk. Namun, itupun belum mencukupi bila dibandingkan dengan luasnya kawasan di Kebumen yang mengalami krisis air bersih. Alhasil, adanya peristiwa kebakaran di sejumlah kawasan hutan Kebumen menambah berat beban mereka.

    Menantang medan terjal menjadi taruhan nyawa bagi personel BPBD Kebumen. Baru lalu, BPBD Kebumen bahkan kehilangan satu petugas yang meninggal menyusul kecelakaan saat mendistribusikan air bersih. Arif tidak menampik, BPBD tak mungkin bisa menangani seluruh peristiwa kebakaran yang terjadi saat ini. Di tahun ini saja, hingga Oktober, sudah terjadi 33 kali peristiwa kebakaran. Tak hanya membuat kerugian materi hingga ratusan juta rupiah (Rp 196, 2 juta), peristiwa kebakaran juga sudah membuat nyawa satu warga melayang.

    Sementara, di tahun 2014 lalu, tercatat 33 kejadian kebakaran. Meski tak ada korban jiwa, musibah kebakaran ini mengakibatkan kerugian hingga 4,16 miliar lebih tepatnya Rp 4.166.000.00.

    Yang patut dikhawatirkan, musim kemarau masih berlangsung yang artinya kejadian kebakaran masih menghantui warga kabupaten Kebumen. Oleh sebab itu, Arif meminta warga masyarakat Kebumen waspada dan lebih berupaya melakukan tindak pencegahan agar peristiwa kebakaran tidak lagi terjadi. "Kami menghimbau agar warga masyarakat tidak melakukan tindakan yang dapat memicu terjadinya kebakaran," pintanya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, dalam beberapa minggu terakhir, warga di sejumlah kecamatan Kebumen dihebohkan dengan peristiwa kebakaran hutan. Setelah sebelumnya di Kecamatan Alian, kawasan hutan pinus milik Perum Perhutani di Desa Wonotirto Kecamatan Karanggayam terbakar pada Kamis (8/10) lalu.Hingga saat ini, penyebab sejumlah peristiwa kebarakan tersebut masih belum diketahui secara pasti.

    Namun, pada banyak kejadian, armada pemadam kebakaran (Damkar) BPBD Kebumen kesulitan melakukan penanganan karena lokasi kebakaran yang berada di puncak bukit dengan medan yang tak memungkinkan untuk dilalui armada damkar milik BPBD. Bilapun lokasi terjangkau, BPBD kesulitan menanganinya karena sulitnya mendapatkan sumber air di puncak musim kemarau seperti saat ini.(cah)








    Berita Terbaru :


    Scroll to Top