SUDARNO AHMAD/EKSPRES |
Hadir dalam malam penobatan tersebut Penjabat Bupati M Arief Irwanto, Sekda Adi Pandoyo, serta sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Kebumen.
Ketua Panitia Pemilihan Mas dan Mbak Kebumen 2015, Sigit Widodo mengatakan ajang pemilihan Mas dan Mbak Kebumen, sebanyak 30 finalis yang terdiri atas 15 peserta putra dan 15 peserta putri berhasil lolos ke grand final setelah sebelumnya mereka mengikuti berbagai seleksi dan para peserta juga dikarantina. Pemenang Mas dan Mbak Duta Wisata Kebumen tahun ini kemudian akan mewakili Kebumen pada ajang pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Provinsi Jawa Tengah 2015 yang akan digelar di Kota Magelang.
Pj Bupati, Arif Irwanto mengatakan kepada pemenang untuk segera lebih siap untuk maju dalam even ditingkat provinsi, sedangkan kepada yang belum berhasil agar tetap berusaha agar dikesempatan lain bisa meraih juara. "Kegiatan ini merupakan upaya penggalian potensi daerah yang nantinya menjadi duta promosi potensi daerah," katanya.
Arief meminta, nantinya peringkat perwakilan Kebumen pada ajang pemilihan Duta Wisata jateng dapat meningkat peringkat. Jika pada 2014 lalu harus puas di posisi 10 besar dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, maka tahun ini minimal dapat meraih peringkat lima besar. "Mas dan mbak terpilih akan dikirim ke provinsi. Ketika sudah terpilih di belakangnya ada nama Kebumen. Membawa nama baik Kebumen," kata Arief mengingatkan.
Terlepas dari suksesnya penyelenggaran, ajang pemilihan Mas dan Mbak Kebumen 2015 menuai kritik tajam dari dua orang juri tamu. Pasalnya, even tahunan tersebut tidak menunjukkan identitas lokal Kabupaten Kebumen.
Juri tamu, Mike Arief Irwanto, menyayangkan penyelenggaraan pemilihan Mas dan Mbak Kebumen tidak ada bedanya dengan pemilihan jang serupa di wilayah lain. Hal itu terjadi lantaran kostum dan aksesoris lainnya yang dikenakan finalis Mas dan Mbak tidak ada yang menunjukkan identitas Kebumen. "Padahal Kebumen juga punya batik, kalau bisa pakai batik itu juga bagus. Sehingga ada identitas Kebumen," kritik istri Penjabat Bupati Kebumen M Arief Irwanto tersebut.
Mike meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kebumen, untuk memperbaikinya pada pemilihan tahun-tahun mendatang. Senada dikatakan, juri tamu lainnya, Indarsih. Menurut Indarsih, kostum yang dipakai oleh finalis merupakan kostum khas Surakarta. Seperti beskap yang dipakai oleh para finalis mas, baju warna hitam dengan blangkon Surakarta. "Sebaiknya untuk pria menggunakan selop, bukan sepatu. Saya kira yang akan datang dapat lebih dipersiapkan," tegasnya. (ori)