KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Partai Golkar memetakan pemilih di kabupaten berslogan Beriman ini mayoritas transaksional. Mereka akan menentukan pilihannya jika sang calon atau tim sukses berani memberi uang sesuai yang diinginkan.
"Ini (pemilih transaksional-Red) yang harus diwaspadai oleh kader-kader Golkar di tingkat kecamatan dan desa," tandas Ketua Tim Pemenangan Khayub Muhamad Lutfi - Akhmad Bahrun dari DPD Partai Golkar Kabupaten Kebumen Lulus Tri Paryadi di sela-sela memberi pemantapan kader Golkar tingkat kecamatan dan desa, Sabtu (31/10) di Gedung DPC Golkar Kebumen.
Hadir Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah yang juga Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono, Plh Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kebumen Bambang Suseno serta jajaran pengurus DPD Partai Golkar Kebumen dan Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kebumen antara lain Halimah Nur Hayati dan Yuniarti Widayaningsih. Masing-masing pun memberi pemantapan secara bergantian.
Lulus yang didampingi Sekretaris Pemenangan Khayub-Bahrun Aris Hargiyantara menjelaskan, pemilih transaksional yang hanya memikirkan kepentingan sesaat itu mencapai 70 persen. Lulus lantas menekankan kepada kader Golkar agar memberikan pemahaman yang baik kepada pemilih tersebut. Menurutnya, penentuan pilihan dengan cara-cara transaksional itu menciderai demokrasi. Mestinya, kata Lulus, pemilih melihat program serta visi misi pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan dipilih. "Inilah pemilih yang cerdas," imbuh Lulus yang juga Wakil Ketua DPD Partaai Golkar Kebumen itu.
Selanjutnya dipetakan satu pemilih lagi yakni pemilih kelompok/golongan/keluarga. Mereka merupakan kelompok/golongan/keluarga pasangan bupati dan wakil bupati tertentu, sehingga pilihannya nanti sudah diprediksikan akan jatuh pada calon bersangkutan. Kendati demikian, tim pemenangan Khayub-Bahrun gencar menyampaikan program dan visi misi calon nomor urut satu kepada pemilih dari berbagai klasifikasi. Sehingga, mereka dapat menjadi pemilih yang cerdas untuk memilih Khayub-Bahrun, di mana Khayub sukses sebagai pengusaha dan Bahrun suskses di birokrasi.
Dikatakan Lulus, Khayub-Bahrun memiliki program "Mbangun Desa Nata Kota". Program yang disodorkan itu pun berbeda dengan pasangan calon lain. Pasangan yang memiliki slogan "Guyub Rukun Bersama Khayub-Bahrun" itu lebih menitikberatkan pada pemerataan pembangunan di desa. Selain akan dialokasikan dana untuk insentif RT, RW dan LKMD, pengelolaan pupuk juga akan ditangani desa.
Lulus pun mendorong agar kader Golkar bersinergis dengan sukarelawan serta partai pengusung lainnya yakni PKS dan Partai Nasdem untuk meyakinkan kepada masyarakat agar memilih Khayub-Bahrun yang diyakini mampu mengelola Kebumen lebih baik lima tahun mendatang. Pemantapan kader itu diikuti sekitar 330 kader dari 50 desa di Kecamatan Kebumen dan Kecamatan Buluspesantren. Pemantapan kader di Gedung DPD Partai Golkar Kebumen itu khusus untuk Dapil I. Selanjutnya akan digelar di Dapil lainnya secara bergantian. (mam)
"Ini (pemilih transaksional-Red) yang harus diwaspadai oleh kader-kader Golkar di tingkat kecamatan dan desa," tandas Ketua Tim Pemenangan Khayub Muhamad Lutfi - Akhmad Bahrun dari DPD Partai Golkar Kabupaten Kebumen Lulus Tri Paryadi di sela-sela memberi pemantapan kader Golkar tingkat kecamatan dan desa, Sabtu (31/10) di Gedung DPC Golkar Kebumen.
Hadir Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah yang juga Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono, Plh Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kebumen Bambang Suseno serta jajaran pengurus DPD Partai Golkar Kebumen dan Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kebumen antara lain Halimah Nur Hayati dan Yuniarti Widayaningsih. Masing-masing pun memberi pemantapan secara bergantian.
Lulus yang didampingi Sekretaris Pemenangan Khayub-Bahrun Aris Hargiyantara menjelaskan, pemilih transaksional yang hanya memikirkan kepentingan sesaat itu mencapai 70 persen. Lulus lantas menekankan kepada kader Golkar agar memberikan pemahaman yang baik kepada pemilih tersebut. Menurutnya, penentuan pilihan dengan cara-cara transaksional itu menciderai demokrasi. Mestinya, kata Lulus, pemilih melihat program serta visi misi pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan dipilih. "Inilah pemilih yang cerdas," imbuh Lulus yang juga Wakil Ketua DPD Partaai Golkar Kebumen itu.
Selanjutnya dipetakan satu pemilih lagi yakni pemilih kelompok/golongan/keluarga. Mereka merupakan kelompok/golongan/keluarga pasangan bupati dan wakil bupati tertentu, sehingga pilihannya nanti sudah diprediksikan akan jatuh pada calon bersangkutan. Kendati demikian, tim pemenangan Khayub-Bahrun gencar menyampaikan program dan visi misi calon nomor urut satu kepada pemilih dari berbagai klasifikasi. Sehingga, mereka dapat menjadi pemilih yang cerdas untuk memilih Khayub-Bahrun, di mana Khayub sukses sebagai pengusaha dan Bahrun suskses di birokrasi.
Dikatakan Lulus, Khayub-Bahrun memiliki program "Mbangun Desa Nata Kota". Program yang disodorkan itu pun berbeda dengan pasangan calon lain. Pasangan yang memiliki slogan "Guyub Rukun Bersama Khayub-Bahrun" itu lebih menitikberatkan pada pemerataan pembangunan di desa. Selain akan dialokasikan dana untuk insentif RT, RW dan LKMD, pengelolaan pupuk juga akan ditangani desa.
Lulus pun mendorong agar kader Golkar bersinergis dengan sukarelawan serta partai pengusung lainnya yakni PKS dan Partai Nasdem untuk meyakinkan kepada masyarakat agar memilih Khayub-Bahrun yang diyakini mampu mengelola Kebumen lebih baik lima tahun mendatang. Pemantapan kader itu diikuti sekitar 330 kader dari 50 desa di Kecamatan Kebumen dan Kecamatan Buluspesantren. Pemantapan kader di Gedung DPD Partai Golkar Kebumen itu khusus untuk Dapil I. Selanjutnya akan digelar di Dapil lainnya secara bergantian. (mam)