 |
| agung/ekspres |
Dandim 0708 Purworejo Letnan Kolonel Czi Tommy Arief Susanto mengatakan, latihan tersebut merupakan program menembak senjata ringan triwulan IV tahun 2015. Latihan tersebut dilaksanakan selama empat hari. Materi latihan terbagi menjadi dua yakni menembak senjata laras panjang dan pistol.
"Untuk Perwira dilatih menembak laras panjang SS1V3 kaliber 5,56 mm dan untuk Bintara dan Tamtama dilatih menembak Pistol FN 46 kaliber 9 mm," kata Tommy di sela-sela latihan menembak.
Dalam kesempatan tersebut, Tommy menyampaikan pentingnya kemampuan menembak bagi prajurit. Untuk itu ia meminta agar anggota mengikuti latihan menembak tersebut dengan serius. Lebih lanjut ia berharap agar prajurit yang mengikuti latihan dapat menjaga keselamatan agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
"Tidak ada tentara hebat. Yang ada adalah tentara terlatih. Jadi meski kita sudah berada di satuan kewilayahan tetap harus mahir dalam menembak, sehingga latihan ini sangatlah penting bagi anggota," imbuhnya.
Tommy menambahkan, bagi kalangan tentara senjata adalah istri pertama bukanlah hal yang aneh terdengar di telinga karena dari mulai masuk TNI sampai pensiun prajurit wajib untuk mengenali karekteristik senjata yang digunakan.
"Tuntutan agar setiap prajurit mahir dalam menembak minimal kwalifikasi tingkat pratama wajib bagi setiap prajurit baik yang ada di satuan tempur dinas jawatan maupun satuan teritorial termasuk Kodim Purworejo," tandasnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) latihan senjata laras panjang yang juga Danramil 04 Banyuurip, Kapten Inf Suryanto didampingi Korlap menembak pistol yang juga Danramil 02 Bayan mengatakan sesi latihan ini dibagi menjadi beberapa bagian. Antara latihan laras panjang dan pistol juga berbeda.
"Latihan menembak laras panjang ada tiga sikap dengan tiarap duduk dan berdiri dengan jarak 100 meter sedangkan untuk pistol hanya ada satu sikap dengan berdiri dan jarak lesan 30 meter," katanya. (baj)
