• Berita Terkini

    Rabu, 04 November 2015

    APBD Kebumen 2016 Capai Rp 2,3 Triliun

    SUDARNO AHMAD/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-- Penyampaian nota keuangan RAPBD Kabupaten Kebumen tahun anggaran 2016 terlambat satu bulan dari semestinya. Seharusnya, disampaikan pada awal Oktober, namun baru disampaikan pada awal November.

    Meski terlambat satu bulan, ternyata penyampaian tersebut lebih cepat 19 hari dibandingkan dengan penyampaian pada 2014 lalu. Penjabatan (Pj) Bupati Kebumen, M Arief Irwanto, menyampaikan nota keuangan di hadapan Rapat Paripurna DPRD Kebumen, Senin (2/11/2015) sore.

    Pemerintah Kabupaten Kebumen memproyeksikan total alokasi anggaran pendapatan daerah tahun anggaran 2016 mencapai Rp 2,214 triliun lebih. Dibanding struktur APBD Perubahan 2015 yang hanya Rp 2,203 triliun, angka tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp 11,6 miliar lebih.
    Tak berbeda dengan tahun sebelumnya, APBD Kabupaten Kebumen 2016 masih ditopang oleh dana perimbangan yang mencapai Rp 1,368 triliun. Mengalami kenaikan Rp 21,7 miliar lebih atau naik 1,62 persen dari tahun sebelumnya Rp 1,346 triliun.

    Alokasi dana lainnya diperoleh dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 216 miliar lebih. Target pendapatan PAD ini mengalami penurunan Rp 5,1 miliar lebih atau turun 2,32 persen jika dibanding target Perubahan APBD 2015 sebesar Rp 221 miliar. Penurunan ini disebabkan diantaranya karena dihapusnya retribusi pengendalian telekomunikasi, serta penurunan hasil pengelolaan kekayaan daerah.

    Sedangkan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp 629,5 miliar lebih. Pendapatan dari sektor ini juga mengalami penurunan sebesar Rp 5 miliar atau turuun 0,79 persen dibandingkan 2015 yang mencapai Rp 634,5 miliar lebih. Penurunan disebabkan adanya penurunan bantuan keuangan dari Pemprov Jateng.

    Sementara itu, anggaran belanja daerah 2016, dibedakan belanja tidak langsung dan belanja langsung. Untuk belanja tidak langsung diproyeksikan Rp 1,559 triliun lebih, sedangkan belanja langsung sebesar Rp 745,3 miliar lebih.

    Sehingga jumlah belanja pada APBD 2016 diproyeksikan mencapai Rp 2,304 triliun lebih. Sedangkan defisit anggaran dipatok diangka Rp 90,2 miliar lebih. Dengan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 12,9 miliar digunakan untuk investasi pada BUMD.

    Sedangkan defisit akan ditutup dengan penerimaan SILPA tahun lalu sebesar Rp 100,6 miliar. Penerimaan kembali pemberian pinjamamn sebesar Rp 2,5 miliar. Pj Bupati M Arief Irwanto, menegaskan tahun 2016 merupakan awal masa bakti bupati dan wakil bupati baru.

    Penyusunan RAPBD 2016 ini merupakan masa transisi karena belum ada bupati dan wakil bupati definitif. Sehingga penyusunan RAPBD tersebut masih menggunakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode sebelumnya. Dengan melakukan penajaman pada hal-hal yang belum tercapai pada RPJMD 2010-2015. "RPJMD akan disesuaikan dengan visi dan misi bupati dan wakil bupati terpilih nantinya, dimana dalam RPJMD periode tersebut," tegasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top