ilustrasi/dok/ekspres |
KEBUMEN (kebumenekspres.com)- PD BPR BKK Kebumen diminta tidak mengulangi kesalahan dalam memberikan kredit kepada nasabah seperti pada 2011 lalu. Hal itu ditegaskan oleh Panitia Khusus (Pansus) III DPRD Kebumen, saat menyampaikan laporannya terhadap empat raperda pada rapat paripurna DPRD, Kamis (12/11/2015).
Ketua Pansus III M Stevani Dwi Artiningsih, mengatakan PD BPR BKK Kebumen tahun 2016 akan kembali mendapatkan penyertaan modal dari APBD. Melalui penyertaan modal tersebut PD BPR BKK Kebumen dapat menurunkan Non Performing Loan (NPL). Agar tidak terulang lagi pemberian kredit yang tidak sesuai ketentuan. "Yang berakibat pada kerugian bank, seperti kejadian pemberian kredit tahun 2011. Perlu menerapkan azaz kehati-hatian," kata M Stevani, pada laporannya.
Penyertaan modal daerah untuk PD BPR BKK Kebumen hingga 2015 telah mencapai Rp 9,4 miliar lebih. Mulai 2016, kata Stevani, penyertaan modal tersebut akan ditambah sebesar Rp 6,2 milar lebih.
Tak hanya PD BPR BKK Kebumen, terdapat tiga BUMD lain juga disuntik dana segar dari APBD. Yaitu, PD BKK Sruweng, yang akan diberikan tambahan modal sebesar Rp 2 miliar.
PDAM Bumi Tirta Sentosa Kebumen , juga akan ditambah modal dari pemerintah daerah sebesar Rp 14,9 miliar lebih. Penyertan modal ini akan digunakan untuk perluasan jaringan untuk daerah yang saat ini belum terlayani oleh PDAM dalam rangka mencapai target sambungan rumah program Masyarakat Berpenghasikan Rendah (MBR). Serta program regular Ibu Kota Kecamatan (IKK).
"Dengan adanya penambahan ini, kami minta adanya perbaikan sistim, mengurangi kebocoran air. Juga penyegaran karyawan perlu dilakukan melalui rotasi pegawai lapangan," pintanya.
Selanjutnya, PD Apotek Lukulo akan diberikan penyertaan modal sebesar Rp 700 juta. Sedangkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) pada 2016 akan diguyur tambahan modal sebesar Rp 16,5 milar. Hingga 2015 penyertaan modal daerah untuk Bank Jateng mencapai Rp 18,18 miliar.
Pansus III meminta agar penyertaan modal tersebut harus diiringi dengan meningkatnya profesionalisme kinerja. "Menyiapkan SDM yang memadai, mengingat salah satu faktor yang menunjang berkembangnya BUMD adanya jajaran direksi yang visioner," tandasnya.(ori)