ilustrasi |
"Selama ini, kawasan Bruno adalah kawasan perbukitan yang sangat rawan terjadi longsor. Beberapa hari lalu angin kencang sudah menerjang wilayah Bruno di Desa Gowong dan Watuduwur. Angin kencang tersebut mengakibatkan belasan rumah rusak karena tertimpa pohon," ujar Wasit, kemarin.
Dikatakannya, terjangan angin kencang itu mengakibatkan 2 rumah rusak parah di Desa Gowong, 4 rumah rusak parah di Desa Watuduwur. Sementara 10 rumah lainnya hanya rusak ringan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/11) sore saat turun hujan lebat yang disertai angin kencang.
Dijelaskannya, ancaman terjadinya bencana terus naik menyusul meningkatnya intensitas curah hujan. Hampir seluruh wilayah di Kecamatan Bruno merupakan daerah rawan terjadi bencana, baik angin kencang maupun tanah longsor. Untuk itu, pihaknya meminta kepada warga agar meningkatkan kewaspadaannya saat turun hujan lebat yang disertai angin. "Kami minta kepada seluruh perangkat desa untuk saling berkoordinasi guna memantau perkembangan wilayah," jelasnya.
Dikemukakan, selain di wilayah permukiman, tanah longsor juga mengancam jalan yangmenghubungkan Kutoarjo, Bruno dan Kecamatan Kepil Wonosobo. Sebab, di sepanjang jalan tersebut terdapat jurang dan tebing yang sewaktu-waktu bisa longsor. Bahkan, hampir setiap musim hujan tiba, tanah longsor selalu terjadi di ruas jalan tersebut dengan intensitas yang berbeda. "Medan jalan di wilayah Bruno cukup ekstrem dan rawan longsor. Pihak terkait juga sudah melakukan perbaikan di sejumlah titik jalan yang rawan longsor. Kami meminta kepada pengendara jalan untuk meningkatkan kewaspadaannya saat melintas," ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya untuk meminimalisasi terjadinya bencana tanah longsor. Salah satunya dengan mengajak masyarakat untuk menanam pohon. Seluruh warga sejak beberapa tahun lalu sudah mulai menanam pohon di lahannya untuk memperbaiki kondisi lingkungan. (baj)