darno/radmas |
Kapolres Banjarnegara, AKBP Wika Hardianto melalui Kasubag Humas, Iptu Suryono mengatakan oknum yang merupakan PNS ini telah ditahan. "Sudah ditangani kepolisian. Polisi sudah menerima laporan, sudah ditindaklanjuti," kata dia.
Laporan diterima polisi pada tanggal 27 Oktober lalu. "Yang melaporkan orang tua korban," ucapnya.
Untuk kasus ini, menurut Suryono, polisi telah memeriksa 7 anak yang menjadi korban. Menurut dia, dari tujuh orang korban kebejatan oknum berinisial AS ini, semuanya berjenis kelamin laki-kali. "Cowok semua," jelasnya.
Sebelum ditangkap dan dijadikan tersangka, AS masih mengajar. "Ya, pokoknya sebagai PNS. Itu aja," jelasnya.
Kasus ini tidak hanya menjadi perhatian polisi. Namun, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) juga mendalami permasalahan ini. Tim dari BKD datang ke SD tersebut, Selasa (3/11).
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan BKD Banjarnegara, Zaenati Sumarni usai ke SD Negeri 2 Bondolharjo mengatakan kunjungannya ini untuk mengecek kebenaran informasi mengenai dugaan adanya oknum guru yang melakukan tindakan pencabulan. Kunjungannya ke sekolah bertujuan untuk memperoleh informasi secara runut. Namun, hingga kemarin pihaknya belum menerima laporan secara resmi.
Sedangkan Kepala SD Negeri 2 Bondolharjo, Jarman enggan berkomentar banyak mengenai kasus ini. Menurut dia, tindakan oknum guru tersebut dilakukan di luar jam dinas. Dan lokasinya bukan di sekolah. Meskipun ada kasus ini, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut berlangsung seperti biasa. (drn)