• Berita Terkini

    Senin, 09 November 2015

    Di Purworejo, Anggota DPR RI Kritik Kebijakan Jokowi

    agung/ekspres
    PURWOREJO - Sikap Presiden Jokowi yang melibatkan pihak luar negeri dalam menangani bencana kabut asap beberapa waktu lalu menuai kritikan pedas dari Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Khoirul Muna. Politisi Nasdem tersebut menilai keputusan tersebut dapat merendahkan negara Indonesia.

    Hal itu diungkapkan Anggota MPR RI yang akrab dipanggil Gus Muna tersebut saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dilaksanakan di Kompleks kantor DPD Partai Nasdem, akhir pekan lalu. "Saya selaku mitra kerja dari BNPB berharap agar persoalan asap dapat segera selesai. Sehingga penderitaan masyarakat dapat segera teratasi," katanya.

    Meski demikian, tidak lantas menggunakan segala cara termasuk meminta bantuan dari luar negeri. Pasalnya, Indonesia memiliki SDM yang melimpah. "SDM yang kita miliki kita maksimalkan. Sehingga penanganan kabut asap dapat diselesaikan dengan cara yang taktis, strategis tanpa mengandung resiko merendahkan martabat bangsa," katanya.

    Lebih lanjut dikatakannya, selain itu ia menduga bantuan yang diberikan asing terhadap bencana kabut asap di Indonesia pasti memiliki tendensi. Tidak mungkin asing memberikan bantuan kepada Indonesia tanpa pamrih. "Ini menjadi koreksi kami atas keputusan Pemerintah dalam menangani bencana kabut asap. Kedepan harus lebih berhati-hati lagi jangan sampai mengambil keputusan yang beresiko seperti ini," tandasnya.

    Pada bagian lain, terkait dengan sosialisasi empat pilar, Gus Muna mengatakan, konsep Islam Nusantara yang di dengungkan oleh ormas Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama sangatlah sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.  Menurutnya, konsep Islam Nusantara diyakini efektif menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai paham yang mengancam NKRI.

    "Islam Nusantara sangatlah relevan ditengah ancaman NKRI yang semakin hari kian menjadi. Baik itu ancaman dari kelompok ekstrim kanan, maupun ekstreme kiri," katanya.

    Gus Muna menambahkan, tujuan pelaksanaan sosialisasi tersebut adalah untuk menggali nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar dapat dipahami secara utuh, menyeluruh dan berkelanjutan.

    "Kegiatan ini nantinya diharapkan bisa menjadi dasar dalam mewujudkan visi dan misi Indonesia ke depan lebih maju dan bermartabat," ungkapnya. (baj)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top